Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Rilis Video Perlihatkan Detik-detik Sandera Wanita dan Dua Anak Dibebaskan
Kelompok militan Hamas rilis video tunjukkan detik-detik sandera wanita dan dua anak dibebaskan di tempat terbuka, diduga perbatasan Israel-Gaza.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Hamas merilis sebuah video yang memperlihatkan detik-detik kelompok militan itu membebaskan sanderanya.
Dalam video yang dibagikan Brigade Qassam Hamas, memperlihatkan sandera wanita dan dua anak di sebuah tempat terbuka.
Detik-detik pembebasan sandera wanita dan dua anak itu ditayangkan Al Jazeera pada Rabu (11/10/2023) malam.
Dari tangkapan layar yang diakses dari Al Jazeera, tampak wanita itu mengenakan penutup kepala berwarna biru dan menggendong satu anak, sementara anak lain dibopong oleh seorang pria yang tidak jelas identitasnya karena diburamkan.
Rekaman tersebut diambil dari jarak jauh.
Orang itu kemungkinan adalah pejuang Hamas.
Setelah meninggalkan tiga sandera, ia terlihat berjalan pergi.
Diduga lokasi pembebasan sandera ini adalah perbatasan antara Israel dan Gaza.
Tidak jelas kapan video itu diambil.
Baca juga: Sejumlah Kesalahan Taktis Operasi Kelompok Hamas

Dalam sebuah pernyataan, Brigade Qassem, sayap bersenjata Hamas, mengatakan wanita tersebut adalah warga negara Israel.
"Seorang pemukim Israel dan dua anaknya dibebaskan setelah mereka ditahan selama bentrokan," kata pernyataan itu, menurut laporan kantor berita AFP.
Pihak berwenang Israel belum mengomentari video tersebut.
Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Yerusalem Barat mengatakan bahwa seorang reporter menyebut Hamas sedang "mengendalikan kerusakan melalui aksi media".
"Saluran TV Israel lainnya mengatakan pembebasan ini terjadi lebih awal. Beberapa orang mengatakan hal itu terjadi pada hari Sabtu (7/10/2023) dan Hamas sedang berusaha meningkatkan citra internasionalnya pada saat ini," katanya.
"Gambar-gambar itu masih tersebar di seluruh negeri, baru saja ditayangkan di Al Jazeera, orang-orang hanya mencoba mencerna apa yang mereka lihat," katanya.
Diperkirakan 150 tawanan ditangkap oleh Hamas pada hari Sabtu, saat mereka meluncurkan 5.000 roket ke Israel.
Sebagai tanggapan serangan mendadak Hamas, Israel segera menyatakan perang terhadap Gaza.
Baca juga: Korban Tewas Perang Israel Vs Palestina Bertambah Jadi 2.000 Jiwa Lebih, Hamas Bebaskan Sandera

Pemboman Israel yang tiada henti selama lima hari telah menewaskan lebih dari 1.050 orang, termasuk ratusan warga sipil, dan melukai lebih dari 5.000 lainnya di Gaza, kata kementerian kesehatan Israel.
Badan Pengungsi Palestina PBB mengatakan 250.000 orang telah mengungsi di daerah kantong Palestina yang dikepung total oleh Israel.
Militer Israel mengatakan lebih dari 1.200 orang, termasuk 155 tentara, tewas di Israel sejak Sabtu (7/10/2023).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.