Konflik Palestina Vs Israel
Update Perang Israel-Hamas, Korban Tewas Kedua Belah Pihak 3.145 Orang hingga Fasilitas yang Rusak
Total korban tewas di kedua belah pihak saat ini mencapai 3.145 orang, sejumlah fasilitas dan infrastruktur juga banyak yang rusak parah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Isreal vs Hamas yang telah berlangsung selama satu minggu.
Total korban tewas di kedua belah pihak saat ini mencapai 3.145 orang.
Israel telah menggempur Jalur Gaza selama tujuh hari terturut-turut.
Wilayah terkepung itu pun menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin besar.
Berdasarkan data yang dihimpun Al Jazeera pada Jumat (13/10/2023) pukul 18.00 waktu setempat, berikut ini rincian korban di kedua belah pihak:
Baca juga: Siapa Bisa Cegah Eksodus dari Jalur Gaza?
1. Gaza
Tewas: 1.799 orang
Terluka: 6.388 orang
2. Tepi Barat yang diduduki
Tewas: 46 orang
Terluka: lebih dari 700 orang
3. Israel
Tewas: 1.300 orang
Terluka: 3.400 orang
Angka-angka tersebut telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, dan Layanan Medis Israel.
Baca juga: Israel Minta 1,1 Juta Orang di Gaza Pindah dalam 24 Jam, Gedung Putih: Itu Perintah yang Sulit

Infrastruktur dan Fasilitas yang Rusak di Gaza
- 22.600 bangunan rumah dihancurkan
- 90 fasilitas sekolah
- 18 tempat ibadah, di antara 11 masjid dihancurkan
- 19 fasilitas kesehatan benar-benar tidak bisa berfungsi
- 20 ambulans hancur
- 70 fasilitas industri rusak parah
- 49 kantor media diserang
1,1 Juta Orang Diminta Pindah dari Gaza
Israel juga memerintahkan 1,1 juta orang untuk pindah ke Gaza selatan dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Bak Kesetanan Gempur Gaza, Israel Kembali Kecolongan: Pesan Hamas di Menggema di Billboards Tel Aviv
Perintah itu meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi darat Israel benar-benar terjadi.
Hal tersebut karena akan adanya serangan darat yang diperkirakan dilakukan di daerah tersebut.
Mengetahui perintah tersebut, PBB memperingatkan jika hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan.
Pasalnya, pemindahan dalam waktu yang singkat dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Ratusan Tentara Cadangan di Perbatasan Israel-Gaza
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus, mengatakan sekitar 300.000 tentara cadangan telah ditempatkan di dekat Jalur Gaza.
Israel juga mengirim infanteri, tentara lapis baja, korps militer ke perbatasan Gaza.
"Hal ini untuk memastikan bahwa Hamas, pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel," kata Conricus dalam sebuah video yang diunggah IDF di akun X.
Baca juga: Israel Desak Warga di Gaza Pindah, WHO Sebut Sulit Evakuasi Pasien di RS dalam Waktu 24 Jam

Ratusan RIbu Orang Mengungsi
Baca juga: Menteri Israel Diusir saat Kunjungi Rumah Sakit, Buntut Warga Kecewa pada Netanyahu
Lebih dari 423.000 orang kini terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza akibat pemboman Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan Gaza telah mencapai “titik puncaknya”.
"Hanya ada sedikit waktu untuk mencegah bencana kemanusiaan," kata WHO.
Warga di Gaza berbondong-bondong ke rumah sakit dan sekolah-sekolah PBB untuk mengungsi.
Mereka berharap Israel akan mematuhi hukum internasional dan tidak menyerang koordinat tersebut.
Namun, tempat pengungsian juga belum lepas dari serangan Israel.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.