Konflik Palestina Vs Israel
Bantah Sepakat dengan Mesir-AS, Israel: Tak Ada Gencatan Senjata Buat Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Israel membantah telah mencapai kesepakatan dengan Mesir dan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza selatan.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Bantah Sepakat dengan Mesir dan AS, Israel: Tak Ada Genjatan Senjata Buat Bantuan Kemanusiaan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel membantah telah mencapai kesepakatan dengan Mesir dan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza selatan.
Wacana gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan bagi orang asing untuk keluar dari jalur tersebut melalui perbatasan Rafah.
“Saat ini, tidak ada gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dan keluarnya orang asing,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Menteri Israel: Bantuan Kemanusiaan Tak Boleh Masuk Gaza, Mereka Tak Tahu Berterima Kasih
Pernyataan tersebut membantah laporan sebelumnya dari Reuters, yang mengklaim Tel Aviv, Kairo, dan Washington menyetujui gencatan senjata di Gaza selatan mulai pukul 06.00 GMT bertepatan dengan pembukaan kembali perbatasan Rafah.
“Kami telah menerapkannya, Mesir telah memberikan banyak dukungan material untuk masyarakat di Gaza, dan Rafah akan dibuka kembali,” kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken kepada wartawan di Kairo, MInggu (15/10/2023).
“Kami sedang menyusun—bersama PBB, Mesir, Israel, dan negara-negara lain—mekanisme yang dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan dan menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkannya,” tambahnya.
Menteri kabinet di pemerintah Israel memberikan dukungan mereka terhadap keputusan Netanyahu pada Senin.
Menteri Energi Israel, Katz mengatakan dia sangat menentang pembukaan blokade dan masuknya barang ke Gaza atas dasar kemanusiaan.”
“Komitmen kami adalah kepada keluarga para sandera yang dibunuh dan diculik – bukan kepada para pembunuh Hamas dan mereka yang membantu mereka,” katanya tentang populasi Gaza yang berjumlah 2,2 juta jiwa, setengahnya adalah anak-anak.
“Mereka yang membantai anak-anak, memperkosa perempuan, dan menculik bayi tidak pantas menerima belas kasihan apa pun,” kata Menteri Kebudayaan Israel Miki Zohar tentang warga Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.

Perbatasan Tetap Ditutup
Seorang pejabat Hamas dilaporkan mengonfirmasi kepada Reuters kalau tidak ada kebenaran dalam laporan tentang pembukaan perbatasan Rafah atau gencatan senjata sementara.
Rafah adalah satu-satunya penyeberangan yang tersedia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi dua juta warga Palestina yang tidak memiliki akses terhadap air minum, makanan, obat-obatan, listrik, atau bahan bakar selama delapan hari terakhir.
“Banyak orang yang menuju penyeberangan Rafah berharap bisa dibuka. Mereka bersedia mengevakuasi Jalur Gaza, dan saat ini, ada ratusan orang di perbatasan,” Safwat Al Kahlout jurnalis dari Al Jazeera melaporkan dari Gaza selatan pada Senin pagi.
Sejak dimulainya serangan terhadap penjara terbuka terbesar di dunia, lebih dari 2.000 warga Palestina telah terbunuh, dan hampir setengah juta orang terpaksa mengungsi dalam apa yang oleh banyak orang di seluruh dunia disebut sebagai kampanye pembersihan etnis.
Jet Israel juga telah mengebom Rafah beberapa kali selama seminggu terakhir.
(oln/TC/RTRS)
Konflik Palestina Vs Israel
Tiga Petempur Palestina Serbu Hanggar Tank Israel, Lempar Bom ke Palka, Komandan IDF Tewas |
---|
Netanyahu Usir Warga Kota Gaza, Israel Mau Ratakan Lebih dari 50 Gedung |
---|
Empat Tentara Israel Tewas dalam Serangan Fajar Perlawanan Gaza di Jabalia |
---|
Yaman Melancarkan Serangan Kedua di Bandara Ramon Israel, Sirene Berbunyi di Dimona |
---|
Penembakan di Al-Quds: 7 Pemukim Israel Tewas, 21 Terluka, Penembak Nyamar Jadi Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.