Selasa, 9 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bantah Sepakat dengan Mesir-AS, Israel: Tak Ada Gencatan Senjata Buat Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Israel membantah telah mencapai kesepakatan dengan Mesir dan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza selatan.

ARIS MESSINIS / AFP
Tentara Israel berpatroli dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. 

Bantah Sepakat dengan Mesir dan AS, Israel: Tak Ada Genjatan Senjata Buat Bantuan Kemanusiaan di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel membantah telah mencapai kesepakatan dengan Mesir dan Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza selatan.

Wacana gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan bagi orang asing untuk keluar dari jalur tersebut melalui perbatasan Rafah.

“Saat ini, tidak ada gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dan keluarnya orang asing,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Menteri Israel: Bantuan Kemanusiaan Tak Boleh Masuk Gaza, Mereka Tak Tahu Berterima Kasih

Pernyataan tersebut membantah laporan sebelumnya dari Reuters, yang mengklaim Tel Aviv, Kairo, dan Washington menyetujui gencatan senjata di Gaza selatan mulai pukul 06.00 GMT bertepatan dengan pembukaan kembali perbatasan Rafah.

“Kami telah menerapkannya, Mesir telah memberikan banyak dukungan material untuk masyarakat di Gaza, dan Rafah akan dibuka kembali,” kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken kepada wartawan di Kairo, MInggu (15/10/2023).

“Kami sedang menyusun—bersama PBB, Mesir, Israel, dan negara-negara lain—mekanisme yang dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan dan menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkannya,” tambahnya.

Menteri kabinet di pemerintah Israel memberikan dukungan mereka terhadap keputusan Netanyahu pada Senin.

Menteri Energi Israel, Katz mengatakan dia sangat menentang pembukaan blokade dan masuknya barang ke Gaza atas dasar kemanusiaan.”

“Komitmen kami adalah kepada keluarga para sandera yang dibunuh dan diculik – bukan kepada para pembunuh Hamas dan mereka yang membantu mereka,” katanya tentang populasi Gaza yang berjumlah 2,2 juta jiwa, setengahnya adalah anak-anak.

“Mereka yang membantai anak-anak, memperkosa perempuan, dan menculik bayi tidak pantas menerima belas kasihan apa pun,” kata Menteri Kebudayaan Israel Miki Zohar tentang warga Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.

Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza.
Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (Aris MESSINIS / AFP)

Perbatasan Tetap Ditutup

Seorang pejabat Hamas dilaporkan mengonfirmasi kepada Reuters kalau tidak ada kebenaran dalam laporan tentang pembukaan perbatasan Rafah atau gencatan senjata sementara.

Rafah adalah satu-satunya penyeberangan yang tersedia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi dua juta warga Palestina yang tidak memiliki akses terhadap air minum, makanan, obat-obatan, listrik, atau bahan bakar selama delapan hari terakhir.

“Banyak orang yang menuju penyeberangan Rafah berharap bisa dibuka. Mereka bersedia mengevakuasi Jalur Gaza, dan saat ini, ada ratusan orang di perbatasan,” Safwat Al Kahlout jurnalis dari Al Jazeera melaporkan dari Gaza selatan pada Senin pagi.

Sejak dimulainya serangan terhadap penjara terbuka terbesar di dunia, lebih dari 2.000 warga Palestina telah terbunuh, dan hampir setengah juta orang terpaksa mengungsi dalam apa yang oleh banyak orang di seluruh dunia disebut sebagai kampanye pembersihan etnis.

Jet Israel juga telah mengebom Rafah beberapa kali selama seminggu terakhir.

(oln/TC/RTRS)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan