Jumat, 22 Agustus 2025
Deutsche Welle

Ulama Pakistan 'Tolak' Teori Evolusi Charles Darwin

Para ulama di Pakistan memaksa seorang profesor perguruan tinggi untuk secara terbuka menolak teori evolusi Charles Darwin, karena…

Deutsche Welle
Ulama Pakistan 'Tolak' Teori Evolusi Charles Darwin 

Para ulama di provinsi barat laut Pakistan, Khyber Pakhtunkhwa, baru-baru ini memaksa seorang profesor perguruan tinggi untuk menolak teori evolusi Charles Darwin, di mana hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan akademisi di seluruh negara Asia Selatan tersebut.

Buku terpopuler yang dirilis tahun 1859 berjudul "On the Origin of Species," karya seorang naturalis Inggris tersebut mengusulkan bahwa spesies biologis berubah dari waktu ke waktu, melalui akuisisi sifat-sifat yang mendukung kelangsungan hidup dan reproduksi, yang memicu "revolusi” dalam pemikiran ilmiah.

Namun, penolakan para ulama di Pakistan itu terhadap teori Darwin, justru memicu kekhawatiran dan ketakutan di kalangan pendidik.

Apa yang mendorong langkah para ulama tersebut?

Awal bulan ini, Sher Ali, seorang asisten profesor zoologi yang mengajarkan teori evolusi Darwin sebagai bagian dari mata kuliah di Government Post Graduate College di Bannu, menyampaikan pidatonya mengenai hak-hak perempuan dalam Islam.

Pidato Ali tersebut disampaikan menyusul protes warga setempat terhadap perempuan yang tampil di depan umum tanpa mengikuti aturan berpakaian yang dianjurkan Islam.

Setelahnya, para ulama di Pakistan pun menuduh Ali menyebarkan kemaksiatan dan menentang ajaran Islam, tidak hanya dalam pidatonya tetapi juga dalam perkuliahannya di universitas.

Ali mengatakan bahwa teori Darwin itu dibahas karena ada dalam sebuah bab buku teks biologi yang digunakannya dalam salah satu mata kuliah, di mana merupakan tugasnya untuk mengajarkan itu.

Rafiullah Khan, anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Bannu di Pakistan, mengatakan bahwa Ali telah mengklarifikasi posisinya di media sosialnya yang memiliki lebih dari 20.000 pengikut.

"Ali meminta mereka yang keberatan dengan pengajarannya tentang teori Darwin untuk datang ke pengadilan dan meminta agar hal tersebut dinyatakan ilegal, dengan mengatakan bahwa ia mengajarkannya karena sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengajar dan ia dibayar oleh pemerintah untuk itu," kata Khan.

Profesor Ali dipaksa untuk mengecam Darwin

Namun minggu lalu, Ali dipaksa untuk meminta maaf secara terbuka atas pandangan rasionalisnya, karena telah mengajarkan teori-teori evolusi Darwin.

Rekaman video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan Ali yang dikelilingi oleh para ulama, tengah membacakan sebuah pernyataan bahwa dia menganggap semua pandangan ilmiah, seperti teori Darwin, yang bertentangan dengan hukum Islam dan bertentangan dengan perintah Tuhan adalah salah.

"Menurut hukum Islam, kecerdasan perempuan lebih lemah dari laki-laki," Ali membacakan pernyataan tersebut, yang salinannya diterima DW.

"Saya menganggap ini adalah keputusan akhir dari masalah ini dan saya percaya bahwa perempuan harus ditutupi dari ujung rambut sampai ujung kaki ketika keluar rumah. Perempuan hanya boleh keluar rumah jika memang dibutuhkan atau diperlukan," katanya.

Banyak akademisi menunjukkan bahwa teori evolusi selalu memicu perdebatan dan kontroversi. Farhat Taj, seorang intelektual dan profesor Pukhtun terkemuka, mengatakan bahwa teori Darwin telah menjadi kontroversi dalam silabus perkuliahan di Pakistan.

"Dan mereka yang menunjukkan sedikit saja kepercayaan pada teori ini, mereka akan diejek. Hal ini masih berlangsung. Di Bannu, seorang profesor mengalami trauma dari para ulama karena dia harus mengajarkan teori evolusi itu," tambah Taj.

Munculnya ketakutan di lembaga pendidikan

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan