Konflik Palestina Vs Israel
Fase Genosida Baru, Israel Luncurkan Operasi Gideon's Chariots, Hamas Balas dengan Batu Daud
Israel memulai operasi militer besar Gideon's Chariots untuk mengepung Gaza, Hamas membalas dengan serangan Batu Daud.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Israel resmi meluncurkan fase kedua operasi militer besar di Jalur Gaza dengan sandi “Gideon’s Chariots (Kereta Perang Gideon)".
Menurut laporan Al Mayadeen (19/8/2025), Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan rencana Israel untuk menyerbu kota berpenduduk padat itu sama dengan “hukuman eksekusi dan pengungsian” terhadap 1,2 juta orang.
Serangan terbaru disebut melanjutkan pola sistematis penghancuran kawasan sipil di al-Zaytoun, al-Sabra, al-Shujaiyya, hingga Khan Yunis.
Militer Israel menyatakan Divisi ke-162 telah bergerak dari Jabalia, barat laut Gaza, untuk memperketat pengepungan.
Operasi ini didukung oleh 133.000 pasukan cadangan dan unit wajib militer, dengan kemungkinan berlangsung berbulan-bulan, tergantung keputusan politik.
Otoritas Israel juga memperingatkan para pemukim agar bersiap mendengar ledakan besar dan tembakan artileri dalam beberapa hari ke depan.
Media Israel, termasuk Kan 11, melaporkan rencana tersebut akan berlangsung dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah menciptakan “zona kemanusiaan” di Gaza selatan untuk mendorong evakuasi massal warga sipil.
Tahap kedua mencakup masuknya pasukan darat secara bertahap ke Kota Gaza, dengan dukungan serangan udara dan artileri intensif hingga kota sepenuhnya dikuasai.
Wikipedia mencatat kabinet Israel telah menyetujui operasi ini sejak Mei 2025, dengan tujuan utama menghancurkan infrastruktur militer Hamas, membebaskan sandera, serta menguasai 75 persen wilayah Gaza.
Laporan berbagai lembaga internasional menuding operasi tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis, dengan korban sipil terus meningkat drastis.
Baca juga: Israel Akan Kuasai Gaza Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
Sebagai balasan, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, meluncurkan operasi “Batu Daud” sejak akhir Mei.
Serangan balasan itu berbentuk penyergapan, peledakan ranjau, dan operasi skala kecil terhadap posisi militer Israel di Beit Lahia dan wilayah utara lainnya.
Kepala Staf IDF, Jenderal Eyal Zamir, dikutip Kan News, sempat memperingatkan pendudukan Kota Gaza berisiko tinggi memicu perang gerilya panjang dengan Hamas.
Peringatan itu diabaikan dalam sidang kabinet keamanan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Rencana Israel Kerahkan 60.000 Tentara Cadangan ke Kota Gaza Tuai Kekhawatiran, ICRC: Tak Tertolerir |
---|
Macron Kecam Netanyahu Soal Tuduhan Meningkatnya Antisemitisme di Prancis |
---|
Netanyahu Gaspol Operasi Caplok Gaza, Tentara yang Burnout Dipaksa Maju Perang |
---|
Warga Palestina Mengungsi dari Gaza City saat Israel Melancarkan Serangan |
---|
Jelang Pengakuan Negara Palestina, Netanyahu Layangkan Surat Bernada Keras ke Prancis dan Australia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.