Konflik Palestina Vs Israel
Terungkap, Netanyahu Abaikan Peringatan dari Dinas Keamanan Israel, Hamas Terlalu Dianggap Remeh
Para pejabat itu sendiri juga salah menilai ancaman dari Hamas, dan malah berfokus pada Iran dan Hizbullah, lapor outlet tersebut.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Terungkap, Netanyahu Abaikan Peringatan dari Dinas Keamanan Israel, Hamas Terlalu Dianggap Remeh
TRIBUNNEWS.COM - Badan keamanan Israel rupanya telah memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama berbulan-bulan kalau kebijakan dalam negerinya memicu kekacauan politik yang berbahaya.
Laporan New York Times pada Minggu (29/10/2023) mengungkapkan, para pejabat Israel menekankan kalau perselisihan internal melemahkan keamanan negara dan memperkuat musuh-musuh Israel.
Laporan tersebut merupakan bagian dari hasil pemeriksaan atas apa yang menyebabkan keamanan Israel bisa bobol dalam serangan mematikan Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Baca juga: Tambahan Pasukan Militer Masuk Jalur Gaza Malam Hari, Tentara Israel: Empat Petinggi Hamas Tewas
Pada suatu waktu di bulan Juli, Netanyahu bahkan diduga menolak bertemu dengan seorang jenderal senior yang mencoba menyampaikan peringatan ancaman dari intelijen rahasia Israel.
"Pada saat yang sama, perwakilan keamanan Israel sendiri terus menerus salah menilai ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas, termasuk pada minggu-minggu menjelang serangan 7 Oktober di wilayah Israel yang mengakibatkan kematian hingga 1.400 orang (Israel)," tulis laporan NYT.
Surat kabar tersebut melaporkan kalau intelijen militer Israel sejak Mei 2021 yakin kalau kelompok militan Hamas tidak tertarik melakukan serangan skala besar apa pun dari Gaza.
Intelijen Israel justru meyakini, Hamas lebih cenderung menyiapkan merencanakan serangan di Tepi Barat, yang kendalinya dipegang oleh Otoritas Palestina, saingan Hamas.
"Pernyataan tersebut juga mengatakan kalau baik Netanyahu maupun staf keamanan Israel telah meremehkan ancaman dari Hamas dan tidak mengerahkan sumber daya yang cukup untuk melawannya karena mereka percaya bahwa Iran dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, lebih berbahaya bagi negara Yahudi tersebut," tulis NYT.
Baca juga: Eks-Pentagon: Netanyahu Bikin Celaka AS ke Perang Lawan Iran Demi Selamatkan Karier Politiknya

Netanyahu Hapus Unggahan
Pada September, para pejabat tinggi Israel memang sampai pada kesimpulan kalau Israel dapat diserang di beberapa lini dalam beberapa minggu atau bulan ke depan oleh kelompok milisi yang didukung Iran.
Namun, tidak disebutkan kemungkinan serangan dari Gaza saat itu.
Alasan lain keberhasilan serangan mendadak Hamas pada awal Oktober ini, menurut NYT, adalah fakta kalau sebagian besar badan intelijen AS telah berhenti memonitor kelompok tersebut, karena percaya kalau Israel sedang menangani ancaman yang ditimbulkannya.
Sementara itu, meski banyak pejabat senior Israel telah mengakui kesalahan dan menerima tanggung jawab atas bobolnya keamanan negara, Perdana Menteri Netanyahu enggan melakukan hal tersebut.
Netanyahu malah berulang kali menuding kepala militer dan intelijennya karena gagal memprediksi dan memperingatkannya tentang rencana Hamas.
Pada Minggu, ia menerbitkan postingan lain di Twitter yang menyalahkan kabinetnya karena gagal mencegah serangan 7 Oktober.
Namun, setelah mendapat reaksi keras, Netanyahu menghapusnya dan mengunggah pesan lain yang menyatakan “Saya salah” dan bersumpah untuk sepenuhnya mendukung kepala badan keamanan Israel.
(oln/nyt/rt/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Israel Beri Ultimatum, Warga Gaza Diperintahkan Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025 |
---|
Hamas Tetap Bayar Gaji 30.000 PNS Gaza Lewat Sistem Tunai Rahasia, Total Rp 113 Miliar |
---|
Gaza di Ujung Tanduk, Citra Satelit Ungkap Gerak-Gerik Tank Israel Jelang Pencaplokan |
---|
Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, TB Hasanuddin Ingatkan Hati-hati Jebakan Israel |
---|
Netanyahu Berniat Kuasai Gaza Secara Militer, Wamenlu RI Ingatkan Banyak Negara Mengakui Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.