Bagaimana Jerman Ingin Keluar dari Resesi?
Jerman sedang menghadapi resesi. Terutama karena tingginya biaya energi yang membebani perusahaan-perusahaan industri. Menteri Ekonomi…
Namun, rencana subsidi listrik industri ditolak oleh sebagian besar pendukung Partai Hijau. Membuat energi lebih murah bertentangan dengan ideologi iklim Partai Hijau, yang menolak cara-cara produksi yang dianggap tidak ramah terhadap lingkungan.
Perlawanan paling keras muncul dari FDP, yang secara tradisional pro-bisnis. Menteri Keuangan Christian Lindner (FDP) adalah pendukung setia kebijakan penyusutan utang. Dia bersikeras bahwa pemerintah terikat oleh batasan konstitusional untuk tidak menambah beban utang negara secara besar-besaran.
Para pemimpin industri maupun serikat pekerja telah memperingatkan akan adanya "ancaman hilangnya produksi yang padat energi" jika subsidi untuk energi tidak diberikan kepada industri terkait.
Federasi Industri Jerman BDI berulang kali memperingatkan, perusahaan-perusahaan yang menggunakan banyak energi akan terpaksa pindah ke luar negeri jika tidak ada perubahan. Wakil Ketua serikat pekerja logam IG Metall, Jürgen Kerner, menambahkan, perusahaan-perusahaan milik keluarga berukuran menengah saat ini "tidak memiliki prospek untuk melanjutkan bisnis mereka."
Ada ketidakpastian yang besar, katanya, karena "pabrik peleburan aluminium menghentikan produksinya, dan pabrik pengecoran serta bengkel kehilangan pesanan."
Jerman perlu konsensus politik tentang bagaimana mensubsidi harga listrik industri.
Robert Habeck mengatakan, hal ini hanya bisa terjadi setelah pemilihan umum berikutnya pada tahun 2025. Tapi dia masih berharap dapat meyakinkan rekan-rekan koalisinya dari SPD dan FDP mengenai rencananya untuk "menyelamatkan sektor industri Jerman" dengan dukungan negara.
Saat-saat penting adalah perundingan tentang anggaran tahun 2024 yang dimulai pada bulan November, kata Habeck. Dia melihat ada kemungkinan "fifty-fifty”, bahwa subsidi harga listrik industri bisa disepakati.
(hp/as)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.