Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

DPR Turki Boikot Coca-cola dan Produk Nestle dari Menu di Kafe dan Resto: Dianggap Dukung Israel

Pernyataan parlemen Turki itu mengumumkan kalau produk coca-cola akan disingkirkan dari menu yang dijual di kantin, kafe, dan resto lembaga tersebut.

ist
Parlemen Turki dilaporkan mulai memboikot produk coca-cola dan nestle untuk dijaul di kantin, kafe, dan restoran di area lembaga tersebut karena dianggap mendukung Israel. 

Ankara memperkeras sikapnya terhadap Israel dan para pendukungnya di Barat – khususnya Amerika Serikat – ketika pertempuran meningkat dan jumlah korban tewas di kalangan warga sipil Palestina melonjak.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan duta besar Sakir Ozkan Torunlar dipanggil kembali ke Turki.

Penarikan duta besar ini terkait dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza yang disebabkan oleh serangan terus-menerus oleh Israel terhadap warga sipil, dan penolakan Perdana Menteri Israel untuk menerima gencatan senjata".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat menyebut langkah tersebut sebagai langkah lain dari presiden Turki yang berpihak pada Hamas.

Namun Hamas mengeluarkan pernyataan yang memuji keputusan tersebut dan mendesak Turki untuk memberikan tekanan pada Presiden (Joe) Biden dan pemerintahannya.

Sehingga bantuan kemanusiaan dan medis dapat menjangkau orang-orang yang terkepung di Jalur Gaza.

Pasukan Israel telah membobardir kota terbesar di Gaza ketika mencoba untuk menyerang Hamas sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober ke Israel.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan sekitar 9.500 orang – sebagian besar perempuan dan anak-anak – telah tewas dalam serangan Israel dan serangan darat yang semakin intensif.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap Netanyahu secara pribadi bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah korban warga sipil di Jalur Gaza.

“Netanyahu bukan lagi seseorang yang dapat kami ajak bicara. Kami telah mengabaikannya,” media Turki mengutip pernyataan Erdogan.

Kementerian luar negeri Israel akhir pekan lalu mengatakan pihaknya mengevaluasi kembali hubungan dengan Ankara karena retorika Turki yang semakin memanas mengenai perang Israel-Hamas.

Sebelumnya mereka telah menarik semua diplomat dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Erdogan mengatakan pada hari Sabtu bahwa Turki tidak mampu sepenuhnya memutuskan kontak diplomatik antara kedua pihak.

“Memutus hubungan sama sekali tidak mungkin dilakukan, terutama dalam diplomasi internasional,” kata Erdogan.

Dia mengatakan kepala badan intelijen MIT Ibrahim Kalin mempelopori upaya Turki untuk mencoba menengahi diakhirinya perang.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan