Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Siapa Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas yang Dilaporkan Dikepung dan Terjebak di Dalam Bungkernya

Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan dikepung dan terisolasi di dalam bungkernya. Pengepungan itu terjadi saat tentara Israel masuk ke Gaza.

MAHMUD HAMS / AFP
Ketua sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar menghadiri rapat umum untuk mendukung masjid al-Aqsa Yerusalem di Kota Gaza pada 1 Oktober 2022. Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan dikepung dan terisolasi di dalam bungkernya. Pengepungan itu terjadi saat tentara Israel masuk ke Gaza. 

Mereka belum memberikan komentar mengenai kemungkinan nasib Sinwar.

Tidak dimungkinkan untuk memverifikasi klaim medan perang dari kedua belah pihak.

'Penderitaan yang tiada henti'

Masih mengutip cbc.ca, perang kali ini merupakan yang terparah sejak beberapa generasi.

Pertempuran pecah pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas menerobos pagar yang mengelilingi Gaza dan membunuh 1.400 warga Israel, dan menculik lebih dari 200 orang, menurut penghitungan Israel.

Awak artileri Israel menyiapkan peluru di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (JACK GUEZ / AFP)
Awak artileri Israel menyiapkan peluru di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Baca juga: Negosiasi Israel dan Hamas Masih Terus Berlanjut, Ada Kemungkinan Lebih dari 10 Sandera Dibebaskan

Sejak itu, Israel terus membombardir wilayah pesisir tersebut, menewaskan lebih dari 10.000 orang, yang sekitar 40 persen di antaranya anak-anak, menurut hitungan pejabat kesehatan Gaza.

“Ini merupakan satu bulan penuh pembantaian, penderitaan yang tiada henti, pertumpahan darah, kehancuran, kemarahan dan keputusasaan,” kata Komisaris Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk dalam sebuah pernyataan pada awal kunjungannya ke wilayah Gaza.

Israel, yang berusaha membersihkan Kota Gaza, memberi waktu kepada warganya mulai pukul 10.00 hingga 14.00 waktu setempat untuk berangkat ke bagian selatan Jalur Gaza.

Warga mengatakan tank-tank Israel sebagian besar bergerak pada malam hari.

Pasukan Israel sebagian besar mengandalkan serangan udara dan artileri untuk membuka jalan bagi serangan darat mereka.

Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan 900.000 warga Palestina masih berlindung di Gaza utara, termasuk Kota Gaza.

"Perjalanan paling berbahaya dalam hidup saya. Kami melihat tank-tank tersebut dari jarak dekat. Kami melihat bagian-bagian tubuh yang membusuk. Kami melihat kematian," ujar warga Gaza bernama Adam Fayez Zeyara.

Gallant mengulangi seruan agar warga sipil pindah ke selatan demi keselamatan mereka sendiri.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan