Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jerman Resmi Melarang Dukungan terhadap Hamas, AS Sambut Baik

Pemerintah Jerman resmi melarang kegiatan yang berkaitan dengan Hamas.

MICHELE TANTUSSI / AFP
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser sedang memberikan pernyataan tentang rancangan undang-undang baru yang memfasilitas pendeportasian para migran, Berlin, Sabtu, (25/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COMJerman melarang kegiatan yang berkaitan dengan Hamas dan dukungan terhadap kelompok militan di Jalur Gaza itu.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faseser menyebut pelarangan itu mulai berlaku hari Kamis, (9/11/2023).

Faesser juga mengaku tengah berusaha membubarkan kelompok Samidoun cabang Jerman yang mendukung Hamas.

“Mengenai Hamas, hari ini saya sepenuhnya melarang aktivitas organisasi teroris yang bertujuan menghancurkan negara Israel,” kata Faeser ketika mengumumkan pelarangan itu, dikutip dari United Press International.

Kelompok Samidoun disebut berada di balik peristiwa pembagian sejumlah kue di Berlin untuk merayakan serangan Hamas terhadap Israel tanggal 7 Oktober lalu.

“Menggelar ‘perayaan yang amat gembira’ di sini, di Jerman, untuk merespons serangan teroris mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap Israel telah menunjukkan pandangan Samidoun yang antisemitik dan tidak manusiawi,” ujar Faeser.

Baca juga: Tolak Gencatan Senjata, Israel Klaim Sudah Hancurkan 130 Terowongan Hamas di Jalur Gaza

Setelah serangan Hamas itu Samidoun menerbitkan “Kalender Perlawanan untuk Palestina” pada laman mereka.

Pada kalender itu terdapat tautan ke acara-acara di seluruh dunia yang ditujukan untuk merayakan serangan Hamas.

Kelompok itu juga meminta seluruh masyarakat Palestina, Arab, dan para pendukung Palestina untuk menguatkan perjuangan mereka dalam membantu perlawanan orang Palestina terhadap Israel.

Baca juga: Ekspor Senjata Jerman ke Israel Naik Hampir 10 Kali Lipat Sejak Pecah Perang di Gaza

Faester berkata kementeriannya akan terus berupaya menegakkan larangan itu.

“Semua instrumen hukum harus digunakan untuk mencegah unjuk rasa solidaritas terhadap teror yang dilakukan Hamas, sesegera mungkin,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman kepada Al Jazeera.

Di sisi lain, pejabat Hamas di Lebanon menyebut pelarangan itu telah membuktikan bahwa Jerman bekerja sama dengan Israel dalam hal kejahatan terhadap warga Palestina.

“Ini membuat kami bertanya-tanya apakah mentalitas politik Jerman adalah mentalitas Holocaust yang berdampak terhadap semua orang dan tidak terbatas pada satu kelompok atau yang lainnya,” kata Osama Hamda, seorang perwakilan Hamas, dalan konferensi pers hari Kamis.

Hingga saat ini Israel terus menyerang Gaza dan memperkuat blokadenya terhadap kawasan itu. Israel memutus akses terhadap bahan bakar, air, makanan, dan listrik.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan membalas serangan Hamas tanggal 7 Oktober itu.

Baca juga: Dua Pekan Masuk Gaza, Jumlah Korban Tewas Tentara Israel Melonjak, Netanyahu Tak Mau Berhenti

Sebuah tank tempur tentara Israel melintasi pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dan Israel selatan pada 8 November 2023.
Sebuah tank tempur tentara Israel melintasi pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dan Israel selatan pada 8 November 2023. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved