Konflik Palestina Vs Israel
Kisah Bang Onim yang Berhasil Dievakuasi dari Gaza, Ungkap Mobilnya Sempat Terkena Tembakan Israel
Relawan asal Indonesia, Abdullah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim berhasil dievakuasi dari Gaza dan telah tiba di Indonesia.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Relawan asal Indonesia, Abdullah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim berhasil dievakuasi dari Gaza dan telah tiba di Indonesia.
Dalam podcast YouTube Need A Talk, Bang Onim menceritakan bagaimana dirinya dan keluarga berusaha keluar dari Gaza.
Awalnya, Bang Onim dan keluarga mengaku tidak percaya bisa selamat dan tiba di Indonesia di tengah konflik yang terjadi di Gaza.
Kemudian ia menceritakan proses evakuasi membutuhkan bukan hanya 3 hari, melainkan 20 hari.
"20 hari, di mana 80 persennya itu kami tidak bisa keluar dari rumah karena dibombardir oleh Israel," kata Bang Onim.
Ia mengatakan serangan bom Israel seperti hujan yang tidak hanya ditargetkan pada satu titik.
Baca juga: Kelegaan Keluarga Keluarga Bang Onim, WNI yang Telah Berhasil Keluar dari Wilayah Gaza
"Dibombardir itu kayak hujan. Gimana sih hujan? jadi bukan hanya di satu titik saja," jelasnya.
Bang Onim mengatakan saat dirinya dan keluarga sudah berada di perjalanan, ia melihat bom dijatuhkan di beberapa titik.
Sehingga Bang Onim memutuskan untuk mundur dan kembali ke rumah.
"Di hari ketiga, saya berhasil keluar, tetapi di tengah jalan, itu sudah pemboman sana sini," terangnya.
Pada hari selanjutnya, Bang Onim mengatakan masih terjadi pemboman.
Dalam pemboman tersebut, Bang Onim menjelaskan Israel memang menargetkan warga sipil Palestina.
"Masih terjadi pemboman juga. Jadi pemboman itu kami ditargetkan," katanya.

Pada hari terakhir, Bang Onim bertanya kepada istrinya apakah akan melanjutkan perjalanan atau menetap di Gaza.
Kemudian sang istri mengatakan tidak ada jalan lain jika tidak memutuskan untuk keluar dari Gaza pada hari itu.
"Kata istri saya, kalau kita tidak keluar hari ini otomatis kita tidak akan punya jalur untuk menyelamatkan diri. Ya sudah aku yakin menyerahkan semuanya kepada Allah SWT," jelasnya.
Namun istrinya mengatakan dalam proses evakuasi hanya ada 2 pilihan.
Mereka lolos ke perbatasan atau meninggal dunia.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menyelamatkan diri dari Gaza.
Mobil Bang Onim dan Keluarga Sempat Tertembak oleh Tentara Israel
Saat hari terakhir evakuasi, Bang Onim mengatakan warga sipil melihat dirinya akan keluar dari Gaza.
Kemudian beberapa warga sipil terlihat mengikuti Bang Onim di belakang mobilnya.
Namun sesampainya di dekat pantai, tentara Israel telah menghadang mereka.
Para tentara Israel melontarkan tembakan kepada mereka.
Akibat tembakan tersebut, 8 mobil warga sipil yang mengikuti Bang Onim hangus dan mereka meninggal dunia.
"Saya lihat ke belakang, kendaraan yang 8 tadi hangus dan mereka meninggal," kata Bang Onim.
Selain 8 mobil warga sipil, mobil yang ditumpangi Bang Onim juga terkena tembakan tentara Israel.
Namun Bang Onim dan keluarga menunduk di dalam mobil untuk menghindari tembakan tersebut.
"Kendaraan Bang Onim pun ditembak. Makanya, saya dan istri menunduk sambil berdzikir,".
Untuk menyelamatkan diri, Bang Onim meminta supirnya untuk tetap melaju meskipun ada tembakan dan serangan dari tentara Israel.
"Saya bilang ke sopir, tancap gas dan siapa pun ditabrak untuk menyelamatikan diri," terangnya.
Ia menjelaskan selama perjalanan, mereka melewati beberapa warga sipil yang meninggal dan kendaraan yang hangus akibat serangan Israel.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, Bang Onim dan keluarga akhirnya berhasil tiba di Mesir pada Kamis, 2 November 2023 sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
"Alhamdullillah, puji syukur, pada tanggal 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 3 November WIB, 4 WNI dan 1 istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah,” ujar Retno, dikutip dari Setkab.go.id.
Menlu Sebut Proses Evakuasi Bang Onim dan Keluarga Tidak Mudah
Menlu mengatakan, evakuasi Bang Onim dan keluarga ini membutuhkan waktu yang lama.
“Di tanggal 1 November, WNI sudah berusaha menuju Rafah, namun harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif. Di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan. Mengingat situasi yang sangat tidak kondusif ini, maka kami bersepakat agar WNI kembali ke rumah mereka di Gaza Utara,” jelasnya.
Kemudian pada tanggal 2 November saat akan melanjutkan proses evakuasi namun ternyata kondisi tidak memungkinkan.
"Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali, dan alhamdullillah berhasil. Empat WNI dan 1 istri WNI sudah berhasil dievakuasi,” ujarnya.
Selain itu, kendala lainnya adalah jaringan komunikasi yang on and off.
“Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan kadang dalam banyak waktu tidak dapat dipergunakan,” ujarnya.
Meskipun banyak kendala yang harus dilewati, Pemerintah terus berusaha melakukan upaya penyelamatan keluarga Bang Onim.
Setelah evakuasi berhasil dan sampai di kedutaan, Bang Onim berterima kasih kepada Menlu.
“Assalamu’alaikum, Ibu. Terima kasih, alhamdulillah Bang Onim dan anak istri sudah bersama teman-teman KBRI Kairo. Sekarang sedang on the way di Kedutaan. Terima kasih ibu. Terima kasih alhamdulillah atas kerja samanya,” demikian pesan suara Onim, WNI yang berhasil dievakuasi, kepada Menlu.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.