Senin, 8 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Akui Tak Berniat Duduki Gaza setelah Perang Israel-Hamas Berakhir

Israel disebut tidak akan menduduki Gaza setelah perang melawan kelompok Hamas berakhir.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
JACQUELYN MARTIN/POOL/AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel disebut tidak akan menduduki Gaza setelah perang melawan Hamas berakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut negaranya tidak berniat menduduki Gaza setelah perang melawan Hamas berakhir.

Namun, Benjamin Netanyahu mengatakan, kekuatan yang kredibel akan diperlukan untuk memasuki wilayah Palestina jika diperlukan untuk mencegah munculnya ancaman militan.

“Kami tidak berupaya menaklukkan Gaza, kami tidak berupaya menduduki Gaza, dan kami tidak berupaya memerintah Gaza,” ujar Netanyahu kepada televisi AS, Fox News, Kamis (9/11/2023), dilansir DW.

“Jadi, kita harus memiliki kekuatan yang kredibel, jika perlu, akan memasuki Gaza dan membunuh para pembunuhnya."

"Karena itulah yang akan mencegah munculnya kembali entitas mirip Hamas,” jelas Netanyahu.

Baca juga: Tahanan Palestina Dijadikan Perisai Manusia oleh Tentara Israel, Mata Ditutup Kain, Ditodong Senjata

Diberitakan Al Jazeera, Benjamin Netanyahu mengatakan wilayah Gaza harus didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali.

Komentar Netanyahu muncul setelah dia mengatakan Israel akan bertanggung jawab atas keamanan Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas setelah berakhirnya perang dengan Hamas.

Setelah pernyataan Netanyahu itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, sempat mengatakan pemerintahan pasca krisis di Gaza harus mencakup suara-suara Palestina.

"Tidak ada pendudukan kembali di Gaza setelah konflik berakhir."

"Tidak ada upaya untuk memblokade atau mengepung Gaza."

"Tidak ada pengurangan wilayah Gaza," ujar Blinken dalam konferensi pers di Tokyo, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Harga Minyak Mentah Turun Seiring Meredanya Kekhawatiran Gangguan Pasokan Imbas Konflik Israel-Hamas

Asap mengepul menyusul serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Asap mengepul menyusul serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP/SAID KHATIB)

Dikutip dari The Guardian, para pejabat AS mengatakan, Otoritas Palestina (PA) yang mempunyai pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, harus kembali memerintah Gaza setelah perang.

Adapun Hamas merebut kendali Gaza dari pasukan PA pimpinan Presiden Mahmoud Abbas pada 2007 silam.

Para pejabat tinggi Palestina, termasuk Abbas, mengatakan kembalinya PA ke Gaza harus disertai dengan solusi politik yang mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah pada 1967.

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan PA tidak akan kembali ke Gaza dengan membawa tank Israel.

Baca juga: Israel Bombardir 3 Rumah Sakit di Gaza, 6 Orang Tewas akibat Serangan di Kompleks RS al-Shifa

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan