Konflik Palestina Vs Israel
IDF Klaim Temukan Senjata Hamas saat Pencarian di Bawah Air, Ada Alat Peledak hingga Amunisi
Senjata yang disebut milik Hamas ditemukan pasukan Israel selama pencarian bawah air.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menemukan senjata dan perangkat militer yang digunakan kelompok Hamas.
Senjata yang disebut milik Hamas itu ditemukan selama pencarian bawah air yang dilakukan oleh Angkatan Laut Israel.
“Selama penggeledahan yang dilakukan oleh Unit Misi Bawah Air, ditemukan sejumlah besar senjata yang digunakan oleh organisasi Hamas dalam upaya mereka menyusup ke wilayah Israel,” kata IDF, Senin (13/11/2023), dilansir Sky News.
“Di antara senjata dan perangkat militer tersebut terdapat alat peledak, sabuk peledak, amunisi, perahu karet dan banyak lagi," lanjutnya.
IDF juga membagikan video yang menunjukkan unit tersebut mencari dan menemukan senjata di bawah air.
Namun, laporan IDF itu belum diverifikasi.
Baca juga: Tentara Bayaran AS di Zaporozhye Ukraina Berbondong-bondong ke Israel, Rusia Kian di Atas Angin?
Diberitakan Ynetnews, bekerja sama dengan pasukan khusus Unit Teknik Tempur Yahalom, senjata yang diduga mengandung bahan peledak berhasil dinetralkan.
Selama penggeledahan yang dilakukan oleh Unit Misi Bawah Air, sejumlah besar senjata disebut digunakan oleh Hamas dalam upaya mereka menyusup ke wilayah Israel yang terletak di perairan Gaza.
Namun, upaya Hamas diklaim digagalkan oleh Angkatan Laut Israel.
Terowongan Hamas Jadi Tantangan Besar bagi Israel
Di sisi lain, pasukan Israel bergerak maju di Gaza utara.
Sasaran mereka adalah terowongan labirin yang telah dibuat dengan cermat oleh kelompok Hamas selama bertahun-tahun untuk membangun sistem inti operasinya.
Baca juga: Perang Israel-Hamas, Jumlah Korban Tewas Capai 12.666 Orang di Kedua Belah Pihak

Namun meski militer Israel menemui sedikit kendala dalam menggempur wilayah yang terkepung selama lebih dari sebulan, para ahli berpendapat bahwa menghilangkan jaringan terowongan bawah tanah dapat memberikan tantangan yang jauh lebih besar bagi tentara Israel.
“Ini akan menjadi tugas yang lambat, berat, dan memakan waktu berbulan-bulan untuk mengurangi jumlah tersebut sepenuhnya, dan mungkin penggalian akan terus dilakukan seiring upaya yang dilakukan oleh (tentara Israel)” ujar Richard Outzen, peneliti senior non-residen di Dewan Atlantik di Turki dan rekan senior di Jamestown Foundation, dikutip dari Al Jazeera.
Meskipun hanya sedikit orang yang mengetahui secara lengkap apa yang oleh beberapa pejabat Israel disebut sebagai 'metro', terowongan tersebut diyakini melintasi seluruh wilayah kantong tersebut sepanjang ratusan kilometer, dan para ahli memperkirakan kedalamannya berkisar antara 15 hingga 60 meter (50 hingga 200 kaki).
Baca juga: Fasilitas Medis di Jalur Gaza Jadi Sasaran Tank Israel, Rumah Sakit Dikepung dari Segala Arah
Pada 2021, tentara Israel mengatakan ada terowongan sepanjang 300 km (186 mil) yang membentang di bawah jalur tersebut.
Beberapa di antaranya dilengkapi dengan tangki oksigen, pipa air, dan lampu listrik.
Terowongan memungkinkan pejuang Hamas untuk melakukan serangan mendadak dan bergerak cepat melintasi jalur tersebut tanpa dapat dilacak oleh Israel.

“Salah satu upaya utama Hamas selama 17 tahun terakhir adalah menggali terowongan yang akan membuat mereka tangguh, ini bukanlah kegiatan sampingan,” kata Andreas Krieg, profesor di departemen studi pertahanan di King's College London.
“Israel memiliki keunggulan teknologi dalam segala hal, namun mereka telah terpikat ke dalam perang teknologi rendah di mana keunggulan kompetitif tersebut hilang saat mereka harus bersembunyi,” lanjutnya.
Kini, lebih dari 11.100 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, setelah revisi turun, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.200 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.