Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk 101 Anggota yang Tewas di Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengibarkan bendera setengah tiang pada hari ini, Senin (13/11/2023).

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
ANGELA WEISS / AFP
Pengibaran bendera setengah tiang di markas besar PBB di New York pada 13 November 2023 saat staf mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang rekan-rekan mereka yang terbunuh di Gaza selama konflik Israel-Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengibarkan bendera setengah tiang pada hari ini, Senin (13/11/2023).

Para pekerja PBB mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati 101 karyawannya yang tewas di Gaza sejak konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023.

"Ini adalah jumlah tertinggi pekerja bantuan kemanusiaan yang terbunuh dalam sejarah organisasi kami dalam waktu singkat," ujar Tatiana Valovaya, Direktur Jenderal PBB di Jenewa, dikutip dari Al Arabiya pada Senin, (13/11/2023).

"Kami berkumpul di sini hari ini, bersatu di lokasi yang sangat simbolis ini, untuk menghormati rekan-rekan kami yang berani yang mengorbankan hidup mereka saat bertugas di bawah bendera PBB." tambahnya.

Selain di Gaza ini, konflik Nigeria pada tahun 2011 ketika seseorang meledakkan kantor mereka di Abuja juga menewaskan puluhan orang, lebih tepatnya 46 orang.

"Saya ingin mengatakan bahwa kita benar-benar menghadapi masa-masa yang sangat menantang bagi multilateralisme, bagi dunia," kata Valovaya.

"Tetapi PBB menjadi lebih relevan dari sebelumnya."

bendera setengah tiang PBB
Seorang pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) untuk mendukung warga Palestina menurunkan bendera PBB di atap kantor regional organisasi tersebut di ibu kota Lebanon, Beirut pada 13 November 2023.

Baca juga: 2 RS di Gaza Berhenti Beroperasi, WHO: Seharusnya Tempat Berlindung, Berubah Jadi Tempat Kematian

PM Palestina Minta PBB dan UE untuk Terjunkan Bantuan ke Gaza

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Senin (13/11/2023) meminta Uni Eropa dan PBB untuk menerjunkan bantuan ke Jalur Gaza, yang telah hancur akibat pertempuran antara Israel dan Hamas.

"Saya menyerukan PBB dan Uni Eropa untuk mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza, terutama di bagian utara," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Pasukan Israel mencapai gerbang rumah sakit utama Kota Gaza pada hari Senin.

Target utama dalam pertempuran mereka untuk menguasai bagian utara Jalur Gaza, di mana petugas medis mengatakan pasien termasuk bayi yang baru lahir dalam keadaan kritis karena kekurangan bahan bakar.

Ada juga kekhawatiran baru bahwa perang tersebut dapat menyebar ke luar Gaza, dengan meningkatnya bentrokan di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, dan Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran milisi yang terkait dengan Iran di negara tetangga, Suriah.

Menurut penghitungan Israel, sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang diseret ke Gaza sebagai sandera.

Sejak itu ribuan warga Gaza terbunuh dan lebih dari separuh penduduknya kehilangan tempat tinggal akibat kampanye militer Israel yang tiada henti.

Israel telah memerintahkan evakuasi total di separuh utara Gaza.

Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang dipastikan tewas, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan