Konflik Palestina Vs Israel
PBB Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk 101 Anggota yang Tewas di Gaza
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengibarkan bendera setengah tiang pada hari ini, Senin (13/11/2023).
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengibarkan bendera setengah tiang pada hari ini, Senin (13/11/2023).
Para pekerja PBB mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati 101 karyawannya yang tewas di Gaza sejak konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023.
"Ini adalah jumlah tertinggi pekerja bantuan kemanusiaan yang terbunuh dalam sejarah organisasi kami dalam waktu singkat," ujar Tatiana Valovaya, Direktur Jenderal PBB di Jenewa, dikutip dari Al Arabiya pada Senin, (13/11/2023).
"Kami berkumpul di sini hari ini, bersatu di lokasi yang sangat simbolis ini, untuk menghormati rekan-rekan kami yang berani yang mengorbankan hidup mereka saat bertugas di bawah bendera PBB." tambahnya.
Selain di Gaza ini, konflik Nigeria pada tahun 2011 ketika seseorang meledakkan kantor mereka di Abuja juga menewaskan puluhan orang, lebih tepatnya 46 orang.
"Saya ingin mengatakan bahwa kita benar-benar menghadapi masa-masa yang sangat menantang bagi multilateralisme, bagi dunia," kata Valovaya.
"Tetapi PBB menjadi lebih relevan dari sebelumnya."

Baca juga: 2 RS di Gaza Berhenti Beroperasi, WHO: Seharusnya Tempat Berlindung, Berubah Jadi Tempat Kematian
PM Palestina Minta PBB dan UE untuk Terjunkan Bantuan ke Gaza
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Senin (13/11/2023) meminta Uni Eropa dan PBB untuk menerjunkan bantuan ke Jalur Gaza, yang telah hancur akibat pertempuran antara Israel dan Hamas.
"Saya menyerukan PBB dan Uni Eropa untuk mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza, terutama di bagian utara," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.
Pasukan Israel mencapai gerbang rumah sakit utama Kota Gaza pada hari Senin.
Target utama dalam pertempuran mereka untuk menguasai bagian utara Jalur Gaza, di mana petugas medis mengatakan pasien termasuk bayi yang baru lahir dalam keadaan kritis karena kekurangan bahan bakar.
Ada juga kekhawatiran baru bahwa perang tersebut dapat menyebar ke luar Gaza, dengan meningkatnya bentrokan di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, dan Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran milisi yang terkait dengan Iran di negara tetangga, Suriah.
Menurut penghitungan Israel, sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang diseret ke Gaza sebagai sandera.
Sejak itu ribuan warga Gaza terbunuh dan lebih dari separuh penduduknya kehilangan tempat tinggal akibat kampanye militer Israel yang tiada henti.
Israel telah memerintahkan evakuasi total di separuh utara Gaza.
Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang dipastikan tewas, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.
(Tribunnews.com, Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.