Konflik Palestina Vs Israel
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Klaim Hampir Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel
Sebelumnya, presiden AS Joe Biden juga mengindikasikan adanya kesepakatan terkait gencatan senjata antara Israel-Hamas yang sudah semakin dekat.
Penulis:
Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh mengonfirmasi pihaknya hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, bahkan ketika serangan mematikan di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.
“Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar,” kata ajudan dari pemimpin Hamas itu kepada Reuters, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: AS Dianggap Gagal Redam Perang Israel-Hamas, Negara-negara Mayoritas Muslim Berpaling ke China
Sebelumnya, presiden AS Joe Biden juga mengindikasikan adanya kesepakatan terkait gencatan senjata antara Israel-Hamas yang sudah semakin dekat.
“Sekarang kita lebih dekat dibandingkan sebelumnya,” kata John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih tentang perjanjian yang bertujuan untuk menjamin pembebasan beberapa sandera yang ditahan di Gaza.
Hamas sendiri telah menyandera sekitar 240 orang selama perangnya dengan Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
ICRC akan Fasilitasi Pembebasan Sandera
Sementara itu, presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Mirjana Spoljaric dikabarkan telah bertemu dengan Haniyeh di Qatar pada Senin (20/11/2023) untuk “mengajukan masalah kemanusiaan” terkait konflik tersebut.
ICRC mengatakan pihaknya bukan bagian dari perundingan yang bertujuan untuk membebaskan para sandera. Namun sebagai perantara yang netral, ICRC siap "memfasilitasi pembebasan di masa depan yang disetujui oleh para pihak".
Pekan lalu, Reuters melaporkan mediator Qatar sedang mengupayakan kesepakatan bagi Hamas dan Israel untuk menukar 50 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata tiga hari yang akan meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.