Sabtu, 9 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Setuju Gencatan Senjata 4 Hari, Hamas Tukar 50 Sandera dengan Pembebasan 150 Warga Palestina

Kesepakatan Israel-Hamas akan memungkinkan pembebasan sekitar 50 orang yang ditawan di Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Israeli Army/AFP
Ilustrasi - Kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza pada 5 November 2023. Kesepakatan Israel-Hamas akan memungkinkan pembebasan sekitar 50 orang yang ditawan di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabinet Israel telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara.

Kesepakatan itu akan memungkinkan pembebasan sekitar 50 orang yang ditawan di Gaza sejak Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Israel dan Hamas mencapai kesepakatan setelah pembicaraan yang dimediasi Qatar berlanjut hingga Rabu (22/11/2023) dini hari.

Kesepakatan ini diperkirakan akan memungkinkan bantuan kemanusiaan dikirim ke Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan, pemerintah telah menyetujui kesepakatan di mana Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak selama jeda pertempuran sekitar empat hingga lima hari.

Dilansir Al Jazeera, Israel diperkirakan akan membebaskan sekitar 140 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel sebagai imbalannya.

Baca juga: Staf WHO Bersama Anak dan Suami Tewas Dibom Israel Saat Mengungsi ke Gaza Selatan

Ada sekitar 237 tawanan yang ditahan di Gaza yang berasal dari Israel dan beberapa negara lainnya.

Namun, warga negara asing diperkirakan tidak diikutsertakan dalam perjanjian tersebut.

150 Warga Palestina akan Dibebaskan

Sementara itu, Hamas mengatakan, kesepakatan telah dicapai, dan menyebutnya sebagai gencatan senjata kemanusiaan di mana 150 perempuan dan anak-anak Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel.

Dikutip dari The Guardian, Hamas menyebut, perluasan pengiriman kemanusiaan juga merupakan bagian dari perjanjian tersebut.

Selain itu, disepakati penghentian serangan udara Israel di Gaza selatan selama jeda empat hari, dan serangan udara di Gaza utara dibatasi hingga enam jam sehari.

Menurut pernyataan Hamas, Israel setuju untuk tidak menangkap siapa pun di Gaza selama gencatan senjata sementara berlangsung.

Baca juga: Menlu Retno: Alasan Israel Serang Gaza untuk Self Defence Tidak Dapat Diterima

Ilustrasi - Pasukan tentara Israel terlihat di samping bangunan yang hancur selama operasi darat di Jalur Gaza pada Rabu, 8 November 2023.
Ilustrasi - Pasukan tentara Israel terlihat di samping bangunan yang hancur selama operasi darat di Jalur Gaza pada Rabu, 8 November 2023. (AP/Ohad Zwigenberg)

Kata Pejabat AS

Kesepakatan Israel dan Hamas itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS).

Pejabat AS itu mengatakan, sandera yang dibebaskan akan mencakup tiga orang Amerika, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun.

Menurutnya, pembebasan sandera pertama diperkirakan terjadi pada Kamis (23/11/2023) pagi, dan jumlah sandera yang dibebaskan bisa bertambah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan