Minggu, 10 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Setuju Gencatan Senjata 4 Hari, Hamas Tukar 50 Sandera dengan Pembebasan 150 Warga Palestina

Kesepakatan Israel-Hamas akan memungkinkan pembebasan sekitar 50 orang yang ditawan di Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Israeli Army/AFP
Ilustrasi - Kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza pada 5 November 2023. Kesepakatan Israel-Hamas akan memungkinkan pembebasan sekitar 50 orang yang ditawan di Gaza. 

“Kesepakatan tersebut pada akhirnya disusun untuk memberikan insentif bagi pembebasan yang berusia di atas 50 tahun,” ungkap pejabat senior tersebut, Rabu.

Baca juga: Tentara Israel Bantai Warganya Sendiri dengan Helikopter Apache karena Terapkan Protokol Hannibal?

Ia menambahkan, perjanjian itu sekarang disusun untuk perempuan dan anak-anak pada tahap pertama, tetapi dengan harapan untuk pembebasan lebih lanjut.

Sebagai informasi, jika diterapkan, perjanjian tersebut masih akan menyisakan sekitar 190 sandera di Gaza, yang setengahnya diperkirakan adalah personel militer.

Qatar, tempat Hamas berkantor politik, telah menjadi perantara utama antara Israel dan kelompok tersebut, meskipun Mesir dan negara lain juga berperan.

Tidak semua sandera ditahan oleh Hamas, beberapa di antaranya berada di tangan Jihad Islam Palestina dan penjahat di Gaza, kata pejabat Israel dan lainnya.

Sebagian besar sandera adalah orang Israel, namun hampir separuh sandera memiliki kewarganegaraan ganda, termasuk dari Argentina, Jerman, Amerika, Prancis, Thailand, Nepal, dan Rusia.

Rumah sakit di Israel telah siap menerima mereka yang dipulangkan, menurut media Israel.

Baca juga: Kata Analisis soal Alasan Israel Targetkan RS di Palestina: Perang Psikologis hingga Lampu Hijau AS

Ilustrasi - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023.
Ilustrasi - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023. (ABIR SULTAN / KOLAM RENANG / AFP)

Diberitakan Al Jazeera, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, perjanjian tidak berarti perang akan berhenti.

Netanyahu berjanji militer Israel akan terus melanjutkan perang setelah jeda pertempuran.

Pemboman Israel diketahui berlanjut sepanjang malam di Gaza, termasuk di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan di Khan Younis di selatan wilayah kantong tersebut.

Lebih dari 14.100 orang telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Di Israel, jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan