Konflik Palestina Vs Israel
Krisis BBM Melanda Warga Gaza: ke Zaman Kuno Gunakan Oven Tanah Liat dan Ranting untuk Masak
Oven tradisional yang terbuat dari tanah liat, kotoran hewan, dan Jerami kini mulai diminati masyarakat Gaza.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Blokade bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Israel beberapa minggu terakhir telah memicu krisis pasokan listrik, hingga mengancam jutaan nyawa masyarakat Gaza.
Mencegah bertambahnya korban jiwa akibat krisis ini, kini masyarakat Gaza mulai putar otak untuk bertahan hidup, salah satunya dengan beralih memanfaatkan oven tanah liat untuk memasak sebagai pengganti kompor.
Inshirah Salem al-Aqra, seorang pembuat oven tanah liat tradisional yang berumur 53 tahun mengaku oven tradisional yang terbuat dari tanah liat, kotoran hewan, dan Jerami kini mulai diminati masyarakat Gaza.
Baca juga: Tak Ada Bahan Bakar untuk Mobil, Warga Gaza Beralih Gunakan Kereta Kuda
"Orang-orang membuat mandi (ayam yang dimasak perlahan) di oven ini atau membuat roti. Dalam perang ini, semuanya sangat sulit. Orang-orang membutuhkan tabun (oven tanah liat) bahkan untuk membuat kopi atau teh," ujar al-Aqra dikutip dari Al Jazeera.
Usaha oven tanah liat ini menjadi satu-satunya sumber penghasilan di keluarga al-Aqra setelah Israel membakar perahu milik suaminya.
Meski mengalami lonjakan permintaan, namun Al-Aqra mengungkap akan tetap mempertahankan harga lamanya.
Adapun harga untuk Oven terkecil dibanderol sekitar 80 shekel atau Rp 355 ribu (satuan kurs Rp 4.190) sementara oven besar dijual seharga 150 shekel atau Rp 628 ribu.
“Saya tidak ingin mengambil keuntungan dari orang lain, terutama pada saat-saat seperti ini,” ucap al-Aqra.
Tak hanya itu, akibat krisis tersebut banyak warga Gaza yang beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak atau sekedar merebus air dan memanggang roti.
Anak Gaza Berpotensi Alami Stunting dan Gizi Buruk
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengungkap, saat ini ratusan anak dan balita terancam mengalami stunting dan gizi buruk lantaran tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, akibat tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang melakukan blokade pasokan listrik, bahan bakar, dan bahan pangan.
“Sebelum 7 Oktober, sebanyak 33 persen penduduk menghadapi kerawanan pangan. Kini dapat kami pastikan bahwa 100 persen penduduk sudah menghadapinya,” kata Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency.
Blokade awalnya dilakukan Israel untuk melumpuhkan kekuatan militan Hamas, sayangnya akibat aksi pemblokiran akses pangan kini jutaan warga Palestina tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan baik.
Badan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di Gaza sebagai "perang kelaparan".
Konflik Palestina Vs Israel
Pasukan Darat Israel Sudah Buka Jalan ke Kota Gaza, Serbuan Besar-besaran Segera Terjadi |
---|
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
---|
Trump akan Pimpin Pertemuan Besar di Gedung Putih Bahas Rencana Kelola Gaza Pascaperang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.