Konflik Palestina Vs Israel
Hari Terakhir Gencatan Senjata Hamas-Israel, Joe Biden Berharap Jeda Perang Diperpanjang
Gencatan senjata memasuki hari terakhir hari ini, Senin 27 November 2023. Namun beberapa pihak jeda perang diperpanjang, termasuk Presiden AS.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas dapat dilanjutkan untuk membebaskan para sandera, Reuters melaporkan.
Hamas mengatakan pihaknya ingin memperpanjang jeda pertempuran, yang akan memasuki hari keempat sekaligus hari terakhir sesuai kesepakatan awal pada Senin (27/11/2023).
Hamas menyetujui perpanjangan gencatan senjata jika ada upaya serius untuk menambah jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel.
Sebelumnya, 39 tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel pada Minggu (26/11/2023), sehingga totalnya sejak gencatan senjata dimulai adalah 117 orang.
Sedangkan di hari yang sama, Hamas membebaskan 13 warga Israel, 3 warga Thailand dan 1 warga negara Rusia.
Komite Palang Merah Internasional mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil memindahkan para sandera dari Gaza.
Baca juga: Niat Bubarkan Hamas, Kepala Staf IDF: Israel akan Kembali Serang Gaza usai Gencatan Senjata Berakhir
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa dia berbicara dengan Biden tentang pembebasan sandera.
Netanyahu mengatakan dia akan menyambut baik perpanjangan gencatan senjata jika itu berarti bahwa setiap harinya ada 10 sandera yang dibebaskan.
Namun, Netanyahu mengatakan di akhir gencatan senjata, akan kembali menyerang Gaza.
"(Setelah gencatan senjata) kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: penghapusan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak kembali seperti semula; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami."
Qatar dan Mesir juga mendesak agar gencatan senjata diperpanjang setelah hari Senin, namun belum jelas apakah hal itu akan terjadi.
Sementara itu, bentrokan dan penyerangan terjadi di tengah jeda perang.
Seorang petani Palestina tewas terbunuh di Jalur Gaza.
Petani itu tewas ketika menjadi sasaran pasukan Israel di sebelah timur kamp pengungsi Maghazi Gaza, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
Kekerasan juga berkobar di Tepi Barat, di mana pasukan Israel membunuh tujuh warga Palestina, termasuk dua anak di bawah umur dan setidaknya satu pria bersenjata, pada Sabtu malam dan Minggu pagi, kata petugas medis dan sumber lokal.
Bantuan Kemanusiaan

Baca juga: Hamas Bebaskan 17 Sandera di Hari Ketiga Gencatan Senjata, Termasuk 1 Warga Negara Rusia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.