Konflik Palestina Vs Israel
Hari Terakhir Gencatan Senjata Hamas-Israel, Joe Biden Berharap Jeda Perang Diperpanjang
Gencatan senjata memasuki hari terakhir hari ini, Senin 27 November 2023. Namun beberapa pihak jeda perang diperpanjang, termasuk Presiden AS.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
Pada Sabtu, Hamas mengatakan mereka menunda pembebasan sandera sampai Israel memenuhi semua persyaratan gencatan senjata, termasuk berkomitmen untuk membiarkan truk bantuan masuk ke Gaza utara.
Diplomat Qatar sekarang berada di Gaza untuk mengawasi masuknya pengiriman bantuan dari negara mereka, kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Seorang pejabat PBB yang mengambil bagian dalam konvoi kemanusiaan ke Gaza utara mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok bantuan berada di jalur yang tepat untuk mengirimkan kiriman terbesar dalam lebih dari sebulan.
“Orang-orang sangat putus asa dan Anda dapat melihat dari mata orang dewasa bahwa mereka belum makan,” kata James Elder dari badan anak-anak PBB kepada Reuters melalui tautan video dari Gaza selatan setelah kembali dari Kota Gaza.
Bahkan ketika pengiriman bantuan mengalir ke utara, Elder melihat ratusan warga Gaza menuju ke arah lain, khawatir akan terjadi lagi pemboman Israel jika gencatan senjata empat hari tidak diperpanjang.
“Masyarakat sangat ketakutan jika jeda perang ini tidak dilanjutkan,” katanya.
Kata Jihad Islam Palestina soal Perpanjangan Gencatan Senjata
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Senin (27/11/2023), seorang pemimpin senior kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan bahwa proposal untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan masih dalam evaluasi oleh organisasinya.
Daoud Shehab mengatakan Jihad Islam berkomitmen untuk kepentingan rakyat Palestina lebih dari apa pun.
Shehab mengatakan bahwa kelompoknya berusaha menghentikan perang serta pengungsian lebih banyak warga Palestina dan tidak akan membiarkan Israel memaksakan kehendaknya pada masyarakat di Gaza.
PIJ adalah kelompok politik yang didirikan pada tahun 1981 oleh Fathi Abd al-Aziz al-Shikaki, seorang dokter dari Rafah di Jalur Gaza.
Sayap bersenjatanya, Brigade al-Quds, mengatakan pihaknya menahan tentara Israel sebagai tawanan setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.