Konflik Palestina Vs Israel
Sosok Emily Hand, Sandera yang Disebut Israel telah Dibunuh Hamas, Ternyata Masih Hidup
Israel sempat mengatakan Emily Hand tewas dibunuh Hamas, namun nyatanya kini hidup dan dibebaskan.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Suci BangunDS
Ia menggambarkan tindakan Israel awal bulan ini sebagai “sesuatu yang mendekati balas dendam.”
Fatah Serukan agar Serangan Israel Dihentikan

Sementara itu, kelompok politik Palestina, Fatah, menyerukan agar "agresi (serangan) Israel yang menargetkan warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dihentikan secara komprehensif dan permanen".
Seruan ini disampaikan setelah pertemuan para anggota Komite Sentralnya.
Dalam sebuah pernyataan, Fatah juga mengatakan pihaknya menolak segala upaya yang mengusir lebih banyak warga sipil dari tanah Gaza.
Hal ini buntut munculnya laporan soal upaya mengusir warga Palestina dari Gaza.
"Kami tidak akan membiarkan satu inci pun tanah mereka dijajah, tidak peduli berapa pengorbanannya," kata Fatah dalam pernyataannya, dilansir AlJazeera.
Fatah juga menyerukan komunitas internasional "untuk mengakui negara Palestina yang merdeka".
Fatah dipimpin oleh Mahmoud Abbas, yang juga Presiden Otoritas Palestina (PA), yang kepemimpinannya mendapat tantangan dari banyak faksi di masyarakat Palestina.
Update Terkini

Dikutip dari AlJazeera, berikut ini perkembangan terkini situasi terkait pendudukan Palestina oleh Israel, per Senin (27/11/2023):
- Sandera Israel diserahkan lewat pagar perbatasan Israel di Gaza tengah, tidak seperti dua hari sebelumnya, saat mereka diserahkan di bagian selatan Gaza.
- Kabinet perang Israel membahas kemungkinan memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Hamas, dalam pertemuan pada Minggu (26/11/2023) malam, menurut sebuah laporan berita.
- Agen mata-mata Israel, Mossad, menjadi tuan rumah bagi rekan-rekannya di Qatar untuk berunding mengenai pemulihan sandera yang ditahan Hamas dan elemen lain dari gencatan senjata di Gaza, sementara pembicaraan mengenai perpanjangan gencatan senjata terus berlanjut.
- Pejabat penjara Israel mengatakan gelombang ketiga dari 39 tahanan Palestina dibebaskan, setelah Hamas menyerahkan 13 warga Israel dan empat warga negara asing, termasuk seorang gadis Amerika berusia empat tahun, ke Palang Merah.
- Perayaan spontan terjadi di Tepi Barat, di tengah pembebasan lebih banyak sandera, bahkan ketika serangan Israel terus berlanjut, yang menyebabkan enam warga Palestina tewas.
- Serangan terhadap 70 lokasi UNRWA dan pembunuhan 108 staf PBB di Gaza merupakan “pengabaian terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional”, kata Philippe Lazzarini, ketua UNRWA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.