Konflik Palestina Vs Israel
Hamas: Israel Menolak Semua Saran Mediator untuk Gencatan Senjata
Seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan, Israel telah merusak segala upaya untuk memperpanjang gencatan senjata.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan, Israel telah merusak segala upaya untuk memperpanjang gencatan senjata.
"Setiap hari dalam tujuh hari terakhir gencatan senjata sementara, Israel bertindak dengan cara yang melemahkan keseluruhan proses," kata Hamdan.
"Kemarin malam kami berbicara tentang perpanjangan gencatan senjata sementara, kami sangat jelas mengenai beberapa opsi yang disarankan oleh para mediator – kami menerima tiga saran, namun semuanya ditolak oleh Israel,"
"Kami dulu dan masih bersikap positif terhadap semua upaya tersebut, namun Israel menolaknya," ujarnya kepada Al Jazeera, Jumat (1/12/2023).
Seperti yang kita ketahui, gencatan senjata sementara antara Israel dengan Hamas telah berakhir pada Kamis, (30/11/2023) kemarin.
Baca juga: 32 Warga Gaza Tewas oleh Jet Tempur Israel, Hanya Berselang 2 Jam Pasca Gencatan Senjata Berakhir
Berikut adalah rincian waktu gencatan senjata:
- 4 hari (24-27 November 2023)
- Kemudian ada perpanjangan gencatan senjata selama 2 hari (28-29 November 2023)
- Perpanjangan gencatan senjata lagi selama 1 hari yakni Kamis (30/11/2023).
Sayangnya, belum ada lagi kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.
Pagi ini, Jumat (1/12/2023) tepat pukul 7 pagi waktu setempat, suara ledakan kembali terdengar dari darat, udara, dan laut.
Bahkan, masuknya truk bantuan dan bahan bakar ke Jalur Gaza di penyeberangan Rafah Mesir dihentikan pada hari Jumat, kata sumber keamanan dan bantuan Mesir, dikutip dari Al Arabiya.
Sementara itu, Pemerintah Qatar telah mengonfirmasi bahwa pembicaraan antara Hamas dan Israel untuk melanjutkan gencatan senjata sedang berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar mengungkapkan "penyesalan mendalam atas dimulainya kembali agresi Israel terhadap Jalur Gaza" dikutip dari BBC.
Ia menambahkan bahwa Qatar berkomitmen untuk “melanjutkan upaya yang mengarah pada jeda kemanusiaan” bersama mitranya dalam memediasi antara Hamas dan Israel.
Namun pernyataan itu juga mengatakan bahwa dimulainya kembali pemboman di Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata “memperumit upaya mediasi dan memperburuk bencana kemanusiaan”.
Qatar memimpin upaya mediasi untuk mengamankan dan memperpanjang kesepakatan pertukaran sandera selama seminggu, yang berakhir pagi ini.
(Tribunnews.com, Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.