Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Banjir di Terowongan Gaza Bahayakan Warga Sipil, Israel Dianggap Tak akan Peduli

Israel menyadari fakta bahwa banjir di terowongan menimbulkan bahaya bagi warga sipil Palestina.

Penulis: Nuryanti
KREDIT FOTO: Dr Eli David via X
Militer Israel telah mulai memasang pompa untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Gaza menggunakan air laut. Israel menyadari fakta bahwa banjir di terowongan menimbulkan bahaya bagi warga sipil Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Analis risiko militer dan politik, Elijah Magnier, menyebut banjirnya terowongan di Gaza oleh militer Israel tidak memiliki nilai militer apa pun.

Militer Israel diketahui mulai memompa air laut ke dalam jaringan terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas di Gaza, Selasa (12/12/2023).

“Kami telah melihat bagaimana orang-orang Israel di televisi telah membanjiri beberapa terowongan dan kami telah melihat bahwa hal itu tidak berdampak apa pun terhadap kinerja militer Hamas, karena mereka masih menyerang pasukan Israel dan menimbulkan banyak korban jiwa pada mereka,” ujarnya, Rabu (13/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Magnier mengatakan, Israel menyadari fakta bahwa banjir di terowongan menimbulkan bahaya bagi warga sipil Palestina.

Mengingat, air tawar terkontaminasi dan fondasi rumah-rumah akan rusak.

“Sangat merugikan bagi warga sipil jika banjir ini dibiarkan begitu saja oleh Israel yang sangat sadar akan apa yang mereka lakukan namun sebenarnya mereka tidak peduli,” jelas Magnier.

Baca juga: Tentara Israel Dituduh Menjarah Ternak Unta Milik Warga Gaza, Video Aksinya Naik Unta Viral

Israel Banjiri Terowongan di Gaza

Tindakan membanjiri terowongan dengan air dari Laut Mediterania adalah bagian dari strategi lebih luas yang digunakan Israel untuk menghancurkan terowongan di Gaza.

Namun, upaya tersebut dilaporkan masih dalam tahap awal.

Hal ini sebagaimana diberitakan The Wall Street Journal yang mengutip para pejabat Amerika Serikat (AS) yang diberi pengarahan mengenai operasi militer Israel.

Sistem terowongan ini membentang sepanjang 300 mil dan penggunaan pintu anti ledakan yang tebal sedang dikaji oleh pihak Israel, menurut para pejabat AS.

Proses membanjiri terowongan di Gaza diperkirakan memakan waktu beberapa minggu.

Baca juga: Dengan atau Tanpa Dukungan Internasional, Israel Lanjutkan Perang dengan Hamas

Sebuah tangga ditempatkan di terowongan yang menurut Israel dibangun oleh Hamas di Kota Gaza, pada 23 November 2023.
Sebuah tangga ditempatkan di terowongan yang menurut Israel dibangun oleh Hamas di Kota Gaza, pada 23 November 2023. (AHIKAM SERI / AFP)

Israel juga memasang dua pompa tambahan untuk melengkapi lima pompa yang ditambahkan pada bulan sebelumnya.

Langkah tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh surat kabar tersebut awal bulan ini, telah menuai kritik.

Beberapa pihak mengatakan hal itu akan menciptakan bencana lingkungan dan memperburuk situasi air bersih di Gaza.

Dilansir Anadolu Agency, beberapa pejabat dari pemerintahan Joe Biden telah menyuarakan keprihatinan.

Mereka mengatakan penggunaan air laut mungkin tidak efektif dan dapat membahayakan pasokan air tawar di Gaza.

Baca juga: Israel Panggil Batalion Caracal, Tentara Wanita Gabung Unit Khusus di Jalur Gaza

Di sisi lain, Israel yakin sistem bawah tanah telah menjadi kunci operasi Hamas di medan perang.

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat.

Israel melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Setidaknya 18.412 warga Palestina telah terbunuh.

Kemudian, 50.100 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel.
Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel. (Times of Israel/IDF)

Baca juga: Analis Sebut Tekanan AS Terhadap Israel Meningkat, Singgung Penghentian Perang di Gaza

Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang.

Sementara, hampir 139 sandera masih disandera, menurut angka resmi.

Lalu, video dan gambar eksklusif yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan jenazah menumpuk di dalam Sekolah Shadia Abu Ghazala di daerah al-Faluja, sebelah barat kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza.

Tentara Israel mengatakan 10 tentaranya, termasuk seorang kolonel yang memimpin pangkalan depan brigade infanteri Golani, tewas di Jalur Gaza pada hari Selasa.

Majelis Umum PBB telah mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza ketika pemboman Israel terus berlanjut.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan