Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Biden Peringatkan Israel Berisiko Kehilangan Dukungan Global, Minta Netanyahu Berubah

Untuk pertama kalinya, Presiden AS, Joe Biden menyampaikan kiritik publiknya yang paling tajam kepada Israel sejak 7 Oktober 2023.

AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Presiden AS Joe Biden (kiri) mendengarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia bergabung dalam pertemuan kabinet perang Israel di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Presiden AS Joe Biden mendarat di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023 ketika kemarahan Timur Tengah berkobar setelah ratusan orang tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit di Gaza yang dilanda perang, dan Israel dan Palestina dengan cepat saling menyalahkan. (Foto oleh Brendan SMIALOWSKI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan kritik terbukanya yang paling tajam kepada Israel sejak 7 Oktober 2023.

Biden memperingatkan Israel berisiko kehilangan dukungan internasional atas "pengeoman tanpa pandang bulu" terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

Biden mengatakan Israel sekarang mendapat dukungan dari sebagian besar dunia termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, dikutip dari Arab News.

“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel mempunyai lebih dari Amerika Serikat. Ada Uni Eropa, ada Eropa, dan sebagian besar negara di dunia mendukung mereka,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera.

Namun, pengeboman tidak pandang bulu itu membuat Israel berisiko kehilangan dukungan internasional.

“Mereka mulai kehilangan dukungan karena pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden.

Baca juga: Israel Mulai Banjiri Terowongan di Gaza, Biden: Mereka Bilang Tak Ada Sandera, tapi Saya Tidak Yakin

Saat berbicara pada acara penggalangan dana politik, Biden juga mengkritik kabinet Israel.

“Ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Biden meminta Netanyahu untuk mengubah pemerintahan Israel.

“Dia (Netanyahu) harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit," katanya.

Menurutnya, Netanyahu harus tegas dalam mengambil tindakan.

"Kita mempunyai kesempatan untuk mulai menyatukan kawasan ini… dan mereka masih ingin melakukannya. Tapi kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil beberapa langkah untuk memperkuat... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina. Itu akan menjadi bagian yang sulit," kata Biden, dikutip dari Al Arabiya.

Komentar tajam Biden bertepatan dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan yang bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang Israel.

“Soal bagaimana mereka melihat jadwal perang ini tentu akan menjadi agenda pertemuan saya,” kata Sullivan, yang diperkirakan akan melakukan perjalanan akhir pekan ini.

Meskipun mendapatkan kritik tajam, Netanyahu menegaskan bahwa Israel telah menerima "dukungan penuh" dari AS untuk serangan daratnya di Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan