Konflik Palestina Vs Israel
Video Aksi Tak Pantas Tentara Israel di Gaza Bermunculan, dari Bakar Makanan hingga Obrak-abrik Toko
Video-video yang memperlihatkan aksi tak pantas tentara Israel bermunculan di media sosial, dari mengobrak-abrik rumah dan toko hingga bakar makanan.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNENWS.COM - Tentara Israel terekam mengobrak-abrik rumah pribadi di Gaza, menghancurkan mainan plastik di toko mainan, dan membakar persediaan makanan dan air di belakang truk yang ditinggalkan.
Beberapa pasukan Israel juga terlihat saling bergandengan tangan, meneriakkan slogan-slogan rasis sambil menari melingkar.
Aksi tentara Israel tersebut terekam dalam sejumlah video yang bermunculan di media sosial selama beberapa hari terakhir, Associated Press melaporkan.
Video semacam ini bukanlah fenomena baru.
Selama bertahun-tahun, tentara Israel kerap tertangkap kamera bertindak tidak pantas atau tak manusiawi di zona konflik.
Namun para kritikus mengatakan bahwa video-video baru tersebut, yang sebagian besar diabaikan di Israel, mencerminkan suasana nasional yang sangat mendukung perang di Gaza, dengan hanya sedikit empati terhadap penderitaan warga sipil Gaza.
Baca juga: IDF: 20 Tentara Israel yang Bertempur di Gaza, Tewas karena Ditembak Rekan Sendiri atau Insiden Lain
“Dehumanisasi dari atas sangat berdampak pada tentara,” kata Dror Sadot, juru bicara kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem, yang telah lama mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap warga Palestina.
Video-video tersebut tampaknya diunggah oleh tentara itu sendiri selama mereka berada di Gaza.
Dalam salah satu video, tentara Israel bersepeda melewati reruntuhan, seakan bersenang-senang di atas penderitaan warga Palestina.
Dalam foto lain, seorang tentara meletakkan sajadah di kamar mandi.
Ada pula video lainnya yang menunjukkan seorang tentara mencoba membakar persediaan makanan dan air yang langka di Gaza.
Di foto lain, seorang tentara berpose di samping kata-kata yang dicat merah di sebuah bangunan berwarna merah muda yang bertuliskan, “daripada menghapus grafiti, ayo hapus Gaza.”
Sebuah video yang diposting oleh tokoh media konservatif Israel Yinon Magal di X, menunjukkan puluhan tentara menari melingkar.
Video itu tampaknya diambil di Gaza.
Mereka menyanyikan sebuah lagu yang berisi kata-kata, “Gaza telah kita taklukkan... Kami tahu slogan kami – tidak ada orang yang tidak terlibat.”
Video yang diambil Magal dari Facebook ini telah dilihat hampir 200.000 kali di akunnya dan dibagikan secara luas ke akun lain.

Baca juga: Tentara Israel Dituduh Menjarah Ternak Unta Milik Warga Gaza, Video Aksinya Naik Unta Viral
Magal mengatakan dia tidak mengenal tentara yang terlibat.
Namun, Associated Press telah memverifikasi latar belakang, seragam, dan bahasa yang terdengar dalam video tersebut dan menemukan bahwa kondisi tersebut konsisten dengan pemberitaan independen.
Magal mengecam beberapa video lain yang muncul, termasuk penggeledahan toko mainan, yang tampaknya berada di wilayah utara Jebaliya.
Dalam video itu, seorang tentara menghancurkan mainan dan memenggal kepala boneka plastik.
Perusakan seperti itu disebut tidak ada maknanya bagi tujuan keamanan Israel.
Pada hari Minggu (10/12/2023), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengutuk beberapa tindakan yang terlihat dalam video baru-baru ini.
“Jika terjadi peristiwa yang tidak sejalan dengan nilai-nilai IDF, tindakan komando dan disipliner akan diambil,” katanya.

Baca juga: Meski Didera Perang, Warga Palestina Makin Dukung Hamas, AS dan Israel Tambah Pusing?
Video-video tersebut muncul hanya beberapa hari setelah bocornya foto dan video warga Palestina yang ditahan di Gaza, dalam keadaan tanpa busana hingga pakaian dalam.
Beberapa tahanan tampak ditutup matanya dan diikat.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan orang-orang tersebut “ditangkap secara sewenang-wenang” di Jalur Gaza utara setelah pasukan Israel mengepung dua tempat perlindungan di kota Beit Lahiya selama berhari-hari.
Mereka dibawa dari sekolah Khalifa bin Zayed dan New Aleppo, keduanya berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), kata kelompok hak asasi manusia itu dalam sebuah pernyataan.
Ahmed Bedier, presiden kelompok keterlibatan sipil United Voices for America, menyebut foto-foto itu “mengerikan”.
“Ini adalah cara untuk mempermalukan, ini adalah perang psikologis, yang dirancang untuk menghancurkan rakyat Palestina dan memberi tahu mereka bahwa tidak ada tempat yang aman, termasuk tempat berlindung,” katanya kepada Al Jazeera.
Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas menyerbu Israel selatan dan membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Lebih dari 18.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.
Sekitar dua pertiga dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.