Kamis, 2 Oktober 2025

Siapa kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan mengapa mereka menyerang kapal-kapal kargo yang menuju Israel?

Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyatakan akan menyerang semua kapal di Laut Merah yang menuju Israel. Siapa mereka dan mengapa…

BBC Indonesia
Siapa kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan mengapa mereka menyerang kapal-kapal kargo yang menuju Israel? 

AS dan Arab Saudi mengatakan bahwa Iran memasok rudal balistik yang ditembakkan Houthi ke ibu kota Saudi, Riyadh pada 2017. Namun tembakan itu berhasil ditangkal.

Saudi juga menyalahkan Iran karena memasok rudal jelajah dan drone yang digunakan Houthi untuk menyerang instalasi minyak Saudi pada tahun 2019.

Houthi telah menembakkan 10.000 rudal jarak pendek ke Saudi dan UEA.

Memasok senjata ke Houthi berarti melanggar embargo senjata PBB. Namun Iran membantah melakukan hal tersebut.

Seberapa kuat Houthi dan seberapa luas wilayah kekuasaannya?

Pemerintahan resmi di Yaman dipegang oleh Dewan Pimpinan Presiden, di mana Presiden Abdrabbuh Mansoud Hadi menyerahkan kekuasaannya pada April 2022. Dewan ini berkedudukan di ibu kota Saudi, Riyadh.

Namun, sebagian besar penduduk Yaman tinggal di wilayah yang dikuasai Houthi, Mereka memungut pajak di bagian utara negara itu, bahkan mencetak uang.

Menurut pakar gerakan Houthi, Ahmed al-Bahri yang dikutip oleh Dewan Keamanan PBB, kelompok ini memiliki sekitar 100.000 hingga 120.000 pengikut pada tahun 2010.

Para pengikutnya terdiri dari pasukan bersenjata maupun pendukung yang tidak bersenjata.

PBB juga mengatakan bahwa hampir 1.500 anak-anak yang direkrut oleh Houthi tewas dalam pertempuran pada tahun 2020, dan ratusan lainnya tewas pada tahun berikutnya.

Pemberontak Houthi menguasai sebagian besar garis pantai Laut Merah, tempat di mana mereka melancarkan serangan terhadap kapal-kapal pelayaran.

Al-Omeisy mengatakan serangan-serangan ini telah membantu mereka dalam negosiasi damai dengan Arab Saudi.

“Mereka memberikan tekanan lebih besar kepada Saudi ketika meminta konsesi, dengan menunjukkan bahwa mereka sebenarnya bisa menutup Bab al-Mandab [selat Laut Merah]," kata dia.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved