Minggu, 14 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Rilis Video Rakit Senapan Ghoul, Punya Jangkauan Jarak Jauh, Jadi Mimpi Buruk Tentara Israel

Hamas merilis video saat merakit senapan sniper Ghoul yang digunakan dalam perang melawan Israel. Hamas menulis mereka siap memanen tentara Israel.

Editor: Sri Juliati
Tangkapan layar YouTube Al Araby
Cuplikan video berjudul "Kami menciptakan dengan tangan kami sendiri apa yang akan kami gunakan untuk memanen musuh" memperlihatkan anggota Hamas merakit senapan sniper Ghoul yang digunakan oleh para sniper Brigade Al-Qassam dalam perang melawan Israel. Video ini dirilis pada Rabu (20/12/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Brigade Al-Qassam mengunggah video pendek yang memperlihatkan proses produksi senapan sniper Ghoul.

Video berjudul "Kami menciptakan dengan tangan kami sendiri apa yang akan kami gunakan untuk memanen kepala Anda (tentara Israel-red)" itu memperlihatkan senapan sniper Ghoul yang diproduksi oleh sejumlah anggota Hamas.

Senapan Ghoul adalah salah satu senjata yang digunakan oleh para sniper Hamas dalam perang melawan Israel.

Sebelumnya, Hamas memperkenalkan senapan ini dalam Operasi Eaten Storm ketika berperang melawan Israel pada tahun 2014 di Jalur Gaza.

Sniper Ghoul diprediksi akan menjadi mimpi buruk bagi tentara Israel.

Sebab, senapan ini memiliki jangkauan jarak jauh dan mematikan, yaitu mencapai 2 kilometer dan menggunakan amunisi 14,5 mm.

Brigade Al-Qassam sebelumnya mengumumkan senapan sniper Ghoul berukuran yang lebih panjang dari senapan sniper Rusia yang paling terkenal, model Dragunov; model Steyr dari Austria; dan model Shaher dari Iran.

Baca juga: Ada di Daftar Tahanan Israel, Siapa Marwan Barghouti yang Ingin Dibebaskan Hamas?

Penamaan Senapan Ghoul

Nama “Ghoul” untuk senapan sniper Hamas diambil dari nama Adnan al-Ghoul atau Abu Bilal, salah satu pemimpin Brigade Al-Qassam, yang disebut sebagai pelopor industri militer Hamas.

Al-Ghoul memimpin unit manufaktur militer di Brigade Al-Qassam dan bertanggung jawab sebagai Wakil Kepala Staf.

Berasal dari keluarga pengungsi pada masa Nakba (1948) dari desa Herbia, Adnan al-Ghoul lahir pada 24 Juli 1958 di sebuah kamp pengungsi di sebelah barat Kota Gaza.

Ia memulai peran militernya sejak awal, sebelum pecahnya intifada pertama pada tahun 1987, seperti dikutip dari Cairo24.

Namun, kelompok militernya tertangkap oleh Israel dan Al-Ghoul kemudian pergi ke luar negeri untuk belajar tentang kemiliteran hingga kembali ke Gaza pada 1990-an.

Panglima Adnan al-Ghoul yang disebut sebagai bapak industri militer Hamas. Al-Ghoul meninggal dunia pada 21 Oktober 2004 di Gaza. Nama Al-Ghoul diabadikan menjadi nama senapan sniper Hamas.
Panglima Adnan al-Ghoul yang disebut sebagai bapak industri militer Hamas. Al-Ghoul meninggal dunia pada 21 Oktober 2004 di Gaza. Nama Al-Ghoul diabadikan menjadi nama senapan sniper Hamas. (Al Mayadeen/Al Qassam)

Baca juga: Israel Klaim Temukan Terowongan di Bawah Rumah Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas di Gaza

Al-Ghoul berhasil membuat roket dan peluru Qassam pertama bersama dua rekannya yang Nidal Farhat dan Tito Masoud, meskipun ada pengepungan dan pendudukan Israel di Jalur Gaza pada saat itu.

Ia mampu memproduksi rudal dan alat peledak "Qassam", "Banna", dan "Al-Battar", selain memproduksi mortir dan peluru anti-armor secara lokal, sehingga ia disebut sebagai "Bapak rudal Qassam".

Komandan Al-Ghoul ditangkap beberapa kali oleh Otoritas Palestina dan dia memainkan peran penting dalam operasi “Balas dendam suci” terhadap kematian insinyur pertama di Brigade Al-Qassam, Yahya Ayyash.

Al-Ghoul meninggal dunia pada 21 Oktober 2004, di Jalan Jaffa di Kota Gaza, dalam serangan yang menargetkan dia dan rekannya.

Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina.
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. (JACK GUEZ / AFP)

Baca juga: Ribuan Anak Jadi Korban Pembunuhan Tentara Israel, UNICEF Jadikan Gaza Tempat Paling Bahaya di Dunia

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (21/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan