Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Beri Sinyal Gencatan Senjata, Ismail Haniyeh Langsung Tiba di Mesir

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh tiba di Kairo, Mesir. Ia di Mesir setelah Israel beri sinyal gencatan senjata baru.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Arab News
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. 

Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap dua rumah di Khan Younis, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat.

Dikutip dari Reuters, sejak gencatan senjata terakhir gagal pada 1 Desember, perang telah memasuki fase yang lebih intensif, dengan pertempuran darat yang sebelumnya terbatas di bagian utara Jalur Gaza kini menyebar ke seluruh wilayah tersebut.

Kelompok-kelompok bantuan internasional mengatakan 2,3 juta penduduk Gaza berada di ambang bencana akibat kehancuran besar-besaran yang telah memaksa 90 persen dari mereka meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan banyak orang kekurangan gizi dan sangat kekurangan air bersih dan perawatan medis.

Di wilayah utara, yang diklaim sebagian besar telah ditundukkan oleh pasukan Israel bulan lalu, pertempuran terjadi lebih sengit dari sebelumnya.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Rafah Terekam Jurnalis Al Jazeera saat Siaran Langsung, Sasar Rumah Sakit

Api dan asap membubung ke langit seperti yang terlihat dari seberang pagar perbatasan Israel, ketika pesawat tempur Israel menggempur daerah tersebut saat fajar.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pasukan Israel telah mengepung depot ambulansnya di Jabalia, sebuah pemukiman di utara yang telah diperangi selama berminggu-minggu.

Terdapat 127 orang di fasilitas tersebut termasuk pekerja, pengungsi, dan korban luka-luka.

Di selatan, tempat sebagian besar warga sipil kini berlindung setelah melarikan diri dari daerah lain, telah terjadi pertempuran sengit di sekitar pusat Khan Younis, yang sebagian telah diserbu oleh pasukan Israel.

Hamas melancarkan perang gerilya berdasarkan jaringan terowongan bawah tanah yang luas, tempat mereka menyembunyikan para pejuang, persenjataan, dan, menurut Israel, para pemimpin politik dan komandan sayap bersenjata.

Baca juga: Siapa kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan mengapa mereka menyerang kapal-kapal kargo yang menuju Israel?

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan pada hari Rabu bahwa para pejuangnya membunuh 25 tentara Israel dan melukai puluhan lainnya selama 72 jam sebelumnya di Gaza.

Para pejuang Hamas menargetkan pasukan Israel dari jarak dekat dan memasang jebakan di dua terowongan dan sebuah rumah, kata juru bicara Al Qassam.

Meski begitu, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved