Konflik Palestina Vs Israel
IDF Salah Tebak, Teriakan Sandera Dianggap Tipuan Hamas, Berakhir Tembak 3 Warga Israel
Pasukan IDF salah menebak teriakan sandera dalam bahasa Ibrani sebagai tipuan Hamas untuk menjebak mereka.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Diketahui, ketiganya termasuk di antara sekitar 250 orang yang disandera di Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada protes yang berlangsung di Tel Aviv, keluarga para sandera berkumpul, mendesak pemerintah untuk melakukan negoisasi.
"Pertimbangkan kami dan buatlah rencana sekarang (untuk negosiasi)," kata Noam Perry, putri seorang sandera bernaam Haim Perry, masih dilansir Al Arabiya.
Sementara itu, menanggapi protes tersebut, Netanyahu mengaku berduka atas kematian tiga warganya.
"Itu menghancurkan hati saya. Itu menghancukan hati seluruh bangsa," katanya di hadapan wartawan, Sabtu.
"Dengan segala kesedihan yang mendalam, saya ingin mengklarifikasi, tekanan militer diperlukan, baik untuk kembalinya para sandera maupun mencapai kemenangan atas musuh kita," tambah dia.
Israel Rugi Besar

Pada Minggu (24/12/2023), Benjamin Netanyahu mengakui Israel mengalami rugi besar dalam beberapa waktu terakhir.
Jumlah anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas di tangan Hamas semakin meningkat.
"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," kata Netanyahu, Minggu, setelah IDF mengumumkan kematian 14 tentaranya di Gaza sejak Jumat (22/12/2023).
"Perang ini memerlukan pengorbanan yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan lain selain terus berjuang," tambah dia.
Netanyahu pun bersumpah Israel akan meneruskan serangannya di Gaza sampai meraih kemenangan dengan menghancurkan Hamas.
"Kami melanjutkan serangan dengan kekuatan penuh sampai akhir, sampai (meraih) kemenangan, sampai mencapai semua tujuan kami, yaitu menghancurkan Hamas, memulangkan para sandera, dan memastikan Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel," tutur dia.
Baca juga: PBB Minta Israel untuk Stop Pembunuhan di Luar Hukum di West Bank
Netanyahu juga menambahkan, "Ini akan menjadi perang yang panjang sampai Hamas dilenyapkan."
Sejak serangan darat Israel dimulai pada tanggal 27 Oktober 2023, IDF telah kehilangan 153 tentara di wilayah Palestina.
Jumlah itu termasuk 10 tentara pada Sabtu (23/12/2023), menjadikannya salah satu hari paling mematikan bagi IDF, yang juga menghadapi militan Hizbullah di perbatasan utara dengan Lebanon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.