Sabtu, 9 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden dan Netanyahu Ribut soal Pajak Palestina, Israel Takut Uangnya Jatuh ke Hamas

Joe Biden dan Netanyahu berada dalam percakapan telepon yang sulit soal pajak Palestina yang ditahan oleh Israel. Israel takut uangnya jatuh ke Hamas.

Editor: Sri Juliati
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. --- Biden dan Netanyahu ribut soal pendapatan pajak Palestina yang ditahan oleh Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon yang sulit dan penuh frustasi pada pekan lalu.

Media AS, Axios, mengutip narasumber yang dekat dengan pemerintahan Joe Biden dan Netanyahu, mengatakan kedua pemimpin itu membahas operasi darat Israel dan pajak Palestina.

Berdasarkan Perjanjian Paris antara Israel dan Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1994, Israel memungut pendapatan pajak untuk produk yang diimpor oleh PLO yang tiba di pelabuhan atau bandara Israel sebelum ditransfer ke Tepi Barat.

Namun, prosedur ekonomi itu berubah menjadi masalah politik selama bertahun-tahun.

Sejak perang Hamas dan Israel berlangsung, Joe Biden menekan Netanyahu untuk memberikan pendapatan pajak yang ditahan Israel kepada PLO karena Biden khawatir perekonomian PLO akan runtuh.

Baca juga: Didesak 2 Menteri Israel, Netanyahu Pilih Batalkan Diskusi soal Jalur Gaza setelah Perang

Akibat penahanan pendapatan pajak itu, PLO tidak dapat membayar gaji pasukan keamanannya untuk menstabilkan kerusuhan antara tentara Israel dan warga Palestina di Tepi Barat.

Dua pejabat Israel dan AS mengatakan panggilan telepon antara Joe Biden dan Netanyahu berlangsung selama 45 menit tentang operasi darat Israel.

Joe Biden kemudian membahas masalah sebagian besar pendapatan pajak Palestina yang ditahan oleh Israel.

“Biden menyatakan keprihatinannya mengenai pemotongan pendapatan pajak Palestina," katanya.

"Ia meminta Netanyahu untuk menerima proposal yang diajukan oleh Perdana Menteri Israel sendiri beberapa minggu lalu mengenai transfer pendapatan pajak yang dipotong ke Norwegia untuk diamankan, sampai tercapai kesepakatan yang menghilangkan ketakutan Israel akan kemungkinan dana mencapai Hamas," lanjutnya.

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. (Brendan Smialowski / AFP)

Baca juga: Miliaran Duit Warga Palestina Raib Dirampok Tentara Israel, Klaim Untuk Danai Perang

Pengalihan pendapatan pajak Palestina ke Norwegia adalah demi mencegah dana itu jatuh ke tangan perlawanan, termasuk Hamas.

Namun, Netanyahu mengubah pendapatnya dan mengatakan itu bukan ide bagus.

Sementara Norwegia telah setuju untuk mengamankan dana tersebut dan mendesak Israel untuk mengirimkan semua dana pajak PLO yang masih ditahan Israel ke negaranya.

Pejabat AS itu berpendapat, dukungan Joe Biden kepada Netanyahu terlihat berkurang setiap harinya.

Menurutnya, Netanyahu seharusnya membalas budi dan mengambil risiko politik yang diinginkan AS, namun dia tidak ingin melakukannya.

Menteri Keuangan Israel dan pemimpin Partai Religius Zionis Bezalel Smotrich menghadiri pertemuan di parlemen, Knesset, di Yerusalem pada 20 Maret 2023.
Menteri Keuangan Israel dan pemimpin Partai Religius Zionis Bezalel Smotrich menghadiri pertemuan di parlemen, Knesset, di Yerusalem pada 20 Maret 2023. (GIL COHEN-MAGEN / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan