Duel Jet Tempur F-18 Amerika Vs MiG 25 AU Irak pada Operasi Badai Gurun, Sengatan Rudal Jadi Penentu
Selama perang, pesawat yang dijuluki NATO Foxbats ini adalah ancaman terbesar bagi superioritas udara Amerika.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Dia menempatkan pesawatnya dalam penyelaman dangkal dan mengaktifkan afterburner untuk mempercepat peluncuran rudal HARM (Rudal Anti-Radiasi Berkecepatan Tinggi) pertamanya untuk menghancurkan batrei pertahanan udara atau radar darat Irak.
“Saya mengunci target pada jarak 38 km (dan pada jarak 29 km, saya menembakkan rudal R-40RD dari bawah sayap kanan saya. Saya mengunci target dengan radar saya (tidak) sampai saya menyaksikan ledakan besar di depan saya. Saya terus mencari pesawat yang jatuh secara spiral ke tanah dengan api melalapnya,” Dawoud menceritakan pembunuhan tersebut.
Setelah dihantam rudal, pesawat F-18 Hornet langsung miring 50–60 derajat ke kanan akibat ledakan hulu ledak tinggi.
Setelah melontarkan diri, sang pilot, Speicher, meninggal dunia.
Berjarak 48 mil di selatan Qadessiya, jet tempur F-18 Hornet Amerika Serikat, jatuh.
Jet tempur andalan US Navy itu jatuh pada pagi hari tanggal 17 Januari 1991—malam pertama Operasi Badai Gurun—itu adalah korban pertama yang diderita Angkatan Laut AS dalam Perang Teluk pertama.
Daftar 4 Tim Lolos 8 Besar Piala Dunia Voli U21 2025 Putra, Amerika Serikat dan Iran Unbeaten |
![]() |
---|
TNI Gelar Latihan Pertempuran Jarak Dekat Hingga Patroli Hutan dengan Tentara AS dan Jepang |
![]() |
---|
Trump Bikin Geger, Ganti Pentagon Jadi Departemen Perang, Era Baru Militer Amerika? |
![]() |
---|
Zelensky: Ukraina Kini Gunakan Senjata Buatan Sendiri untuk Serang Rusia, Tidak Perlu Izin Amerika |
![]() |
---|
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Lobi Amerika Agar Produk Ekraf Indonesia Mendapat Insentif Lebih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.