Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pidato Haniyeh di Pemakaman Bos Hamas al-Arouri: Tewasnya Arouri Jadi Bukti Pola Pikir Kotor Israel

Saat prosesi pemakaman Saleh al-Arouri, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyampaikan pidato, singgung pola pikir Israel yang kotor.

MAHMOUD ZAYYAT / AFP
Pemimpin gerakan Hamas Palestina Ismail Haniyeh berbicara di rapat umum selama kunjungannya ke kota Saida di Lebanon selatan, pada 26 Juni 2022. - Saat prosesi pemakaman Saleh al-Arouri, Kamis (4/1/2024), pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyampaikan pidato. Haniyeh menyinggung pola pikir Israel yang kotor. 

Al-Arouri dibebaskan pada 2007, namun Israel menangkapnya kembali tiga bulan kemudian.

Ia ditahan selama tiga tahun hingga tahun 2010.

Mahkamah Agung Israel kemudian memutuskan untuk membebaskan al-Arouri dan mengasingkannya dari Palestina.

Ia kemudian dideportasi ke Suriah, di mana al-Arouri tinggal selama tiga tahun sebelum hidup sebagai pengembara di beberapa negara.

Terakhir, al-Arouri pindah ke Lebanon sampai pembunuhannya pada 2 Januari 2023, kemarin.

Setelah dibebaskan pada 2010, al-Arouri terpilih sebagai anggota biro politik Hamas.

Al-Arouri adalah salah satu negosiator Hamas untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan pada 2011 dengan Israel melalui mediasi Mesir.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditawan oleh Hamas, dibebaskan dengan imbalan pembebasan 1.027 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Pada 31 Juli 2021, al-Arouri terpilih kembali menjadi wakil kepala biro politik Hamas untuk kedua kalinya.

Selain jabatan tersebut, ia juga berperan sebagai pemimpin gerakan di Tepi Barat.

Pada 9 Oktober 2017, ia terpilih kembali sebagai wakil kepala biro politik.

Selanjutnya, al-Arouri terpilih menjadi ketua Hamas wilayah Tepi Barat pada 4 Juli 2021.

Di bulan November 2018, Departemen Luar Negeri AS mengalokasikan hadiah sebesar 5 juta dolar AS bagi informasi terkait ke alArouri, bersama para pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon.

Departemen Keuangan AS telah memasukkannya ke dalam daftar terorisme sejak 2015.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan pada 25 Oktober, enam pemimpin Hamas berada "di garis bidik Israel," termasuk al-Arouri.

Tentara Israel menyerbu rumah al-Arouri pada 31 Oktober di kota Arura dekat Ramallah di Tepi Barat.

Penggerebekan tersebut terjadi setelah berhari-hari operasi besar-besaran terhadap aktivis Hamas di kota tersebut, menjadikan rumahnya sebagai pusat investigasi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan