Selasa, 9 September 2025

8 Fakta soal Boeing 737 Max 9 Milik Alaska Airlines yang Jendelanya Meledak dan Copot

Berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines yang jendelanya meledak dan copot.

Aviation A27
Jendela pesawat Boeing 737 Max-9 Alaska Airlines yang copot saat mengudara menuju California, AS. - Berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines yang jendelanya meledak dan copot. 

Administrator Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Mike Whitaker mengatakan pada hari Sabtu (6/1/2024), bahwa badan tersebut harus melakukan inspeksi segera terhadap beberapa pesawat.

Baru kemudian armada Alaska Airlines diizinkan kembali terbang.

Perintah tersebut, berdampak pada operasional 171 pesawat di seluruh dunia.

Jendela pesawat Boeing 737 Max-9 Alaska Airlines yang copot saat mengudara menuju California, AS.
Jendela pesawat Boeing 737 Max-9 Alaska Airlines yang copot saat mengudara menuju California, AS. - Berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines yang jendelanya meledak dan copot. (Aviation A27)

Inspeksi yang diperlukan diperkirakan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.

Setiap jet akan dikembalikan ke layanan setelah pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan.

Di AS, Alaska Airlines dan United Airlines adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang menggunakan MAX 9.

Alaska Airlines membatalkan 160 penerbangan pada hari Sabtu (6/1/2024), 20 persen dari jadwal perjalanan.

Alaska Airlines mengatakan gangguan kemungkinan akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan minggu.

Sementara United membatalkan 104 penerbangan, 4 persen keberangkatan.

Baca juga: Jendela Pesawat Alaska Airlines Copot di Udara, Ponsel dan Barang-barang Penumpang Tersedot Keluar

7. Apa saja kekhawatiran keselamatan yang ada pada jet Boeing 737 Max di masa lalu?

Semua jet Boeing 737 Max dilarang terbang di seluruh dunia selama hampir dua tahun setelah dua kecelakaan: yang pertama di Indonesia pada Oktober 2018 menewaskan 189 orang, dan pesawat kedua jatuh lima bulan kemudian di Ethiopia, menewaskan 157 orang.

Pesawat diizinkan terbang kembali setelah Boeing merombak sistem kontrol penerbangan otomatis yang salah aktif dalam kedua kecelakaan tersebut.

Boeing sedang menunggu sertifikasi untuk jet 737 Max-7 yang lebih kecil dan Max-10 yang lebih besar.

FAA telah meneliti Max dengan cermat selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2021, dikatakan bahwa mereka melacak semua pesawat 737 Max menggunakan data satelit.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan