Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Masih Kuat, IDF Sibuk Angkut Tentara Ambruk di Gaza, Netanyahu: Perang Bisa Lanjut Hingga 2025
evaluasi terbaru Israelterhadap perang Gaza yang sedang berlangsung melawan Hamas menunjukkan kalau agresi militer bisa berlangsung hingga 2025
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Hamas Masih Kuat, Israel Sibuk Angkut Tentara IDF yang Ambruk di Gaza, Netanyahu: Perang Bisa Lanjut Hingga 2025
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan evaluasi terbaru terhadap perang Gaza yang sedang berlangsung melawan Hamas menunjukkan kalau agresi militer bisa berlangsung hingga tahun depan.
“Perang dapat berlanjut hingga tahun 2025,” kata Netanyahu dilansir Jerusalem Post, Rabu (16//1/2024).
Laporan lain menyebutkan kalau, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengaku telah melakukan pendaratan pesawat untuk Brigade ke-98 di Khan Yunis, Gaza Selatan.
Pendaratan pesawat itu untuk mengirimkan senjata, peralatan, bahan bakar, dan makanan bagi IDF di medan pertempuran tersebut, menurut laporan Al-Ghad.
Baca juga: Sersan IDF Kena Serangan Jantung Lihat Aksi Al-Qassam: Tentara Israel Kalah Telak di Gaza Selatan
Meski mengklaim sudah mengusai kendali wilayah di Jalur Gaza, nyatanya IDF masih mendapat perlawanan sengit dari milisi pembebasan Palestina.
Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dan Brigade Al Quds dari gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ) menyatakan kalau klaim IDF terbukti salah dengan kenyataan yang ditunjukkan sendiri oleh aksi IDF.
Al-Jazeera melaporkan kalau pasukan penyelamat udara Israel, pasukan 669, masih mengangkut banyak tentara IDF yang terluka dari Gaza.
Seliwerannya helikopter-helikopter pasukan penyelamat IDF ini menunjukkan kalau klaim kendali wilayah di Jalur Gaza memang belum terbukti.
Baca juga: Gaza Utara Kembali Berkobar: Taktik Tipuan, Tank-Tank Israel Balik Lagi, Hamas Melawan Sengit
Tak Mau Palestina Jadi Negara Merdeka
Di sisni lain, Benjamin Netanyahu juga dilaporkan menolak tawaran normalisasi dengan Arab Saudi.
Sebuah laporan NBC, mengutip pernyataan pejabat AS pada 17 Januari. menyebutkan, kalau Netanyahu, telah menolak tawaran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) untuk menormalisasi hubungan dengan kerajaan tersebut.
“Putra mahkota Saudi menawarkan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari perjanjian rekonstruksi Gaza – sebuah perkembangan diplomatik yang telah lama diupayakan Netanyahu – tetapi hanya jika pemimpin Israel setuju untuk memberikan jalan bagi Palestina untuk menjadi negara,” kata para pejabat AS kepada NBC.
Israel tetap teguh dalam penolakannya terhadap negara Palestina yang merdeka.
Situasi dilaporkan membuat hubungan pemerintah Israel dan AS kian renggang, hingga Gedung Putih disebut-sebut sudah membuat rencana "A Day After Netanyahu".
Adapun tawaran Arab Saudi tersebut diajukan saat Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken datang ke Arab Saudi pekan lalu, yang merupakan bagian dari tur regionalnya yang kemudian mencakup kunjungan ke Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Konflik Palestina Vs Israel
Ribuan Warga Gaza yang Terluka akan Ditampung di Pulau Galang, Kemlu: Masih Proses Persiapan |
---|
Manut Usulan Netanyahu, Kabinet Israel Setujui Rencana Pendudukan Kota Gaza |
---|
Netanyahu Ngotot Ingin Ambil Alih Gaza, Hamas: Sandera Dikorbankan demi Kepentingan Politik |
---|
Jadi Tempat Pengobatan Warga Gaza, Pulau Galang Pernah Tampung 250 Ribu Pengungsi Vietnam 17 Tahun |
---|
Israel Krisis Parah Personel Militer, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.