Minggu, 12 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Daftar Propaganda Israel, Sebar Kebohongan untuk Muluskan Serangan ke Gaza

Israel sengaja menyebar kebohongan dan menuduh Hamas untuk melancarkan serangan mereka ke Gaza.

Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. - Israel sengaja menyebar kebohongan dan menuduh Hamas untuk melancarkan serangan mereka ke Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Kelompok militan Palestina, Hamas, membeberkan kebohongan Israel atas serangan 7 Oktober 2023, atau yang juga disebut Operasi Banjir Al-Aqsa.

Kebohongan itu dibongkar Hamas lewat sebuah dokumen berbahasa Arab dan Inggris yang dirilis lewat Kantor Media Hamas, Minggu (21/1/2024).

Setidaknya, Hamas menyebutkan enam kebohongan Israel, seperti tuduhan yang mengatakan Hamas membunuh warga sipil Israel dan merudapaksa massal wanita Israel.

Namun, tuduhan tersebut sudah dibantah secara tegas oleh Hamas dan media-media Timur Tengah, bahkan media Israel.

Selama agresi Israel di Gaza berlangsung sejak 7 Oktober 2023, sebagai dampak operasi Hamas, rezim Benjamin Netanyahu telah melakukan propaganda demi mengaburkan motif serangan Hamas sebenarnya.

Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini daftar propaganda Israel untuk menghancurkan Gaza:

1. Kebohongan Israel soal RS Al-Shifa

Pada pertengahan November 2023 lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebarkan narasi palsu bersamaan dengan serangan ke RS Al-Shifa.

IDF mengklaim Hamas menyandera tahanan dan mengendalikan operasi mereka di fasilitas medis tersebut.

Tapi, narasi itu langsung dibantah oleh koresponden urusan militer untuk Radio Angkatan Darat Israel, Doron Kadosh.

Kadosh membantah soal adanya tahanan Israel di Al-Shifa yang disandera Hamas.

Dilansir Al Mayadeen, narasi palsu IDF itu membuat kecewa warga Israel yang percaya bahwa pemerintahan mereka akan melenyapkan Hamas selama serangan itu.

Baca juga: Bongkar Kebohongan Israel, Hamas Ungkap Tuduhan Palsu soal Serangan 7 Oktober

Sementara itu, analis urusan Arab di Saluran 13 Israel, Zvi Yehezkeli, mengatakan bahwa jelas tidak ada barang berharga di RS Al-Shifa yang diserbu Israel.

Ia menambahkan rumah sakit tersebut adalah "gangguan yang dimiliki Israel", dan pada akhirnya IDF membuat cerita-cerita palsu untuk mengalihkan perhatian sampai akhirnya "menghasilkan kekecewaan di kalangan masyarakat Israel."

Sebagai informasi, kantor media pemerintah di Gaza saat itu mengumumkan lebih dari 30 warga Palestina tidak bersenjaya, dibunuh oleh IDF di RS Al-Shifa.

Hal ini terjadi saat IDF menembaki keluarga korban perang yang mencoba meninggalkan rumah sakit.

2. Pura-pura lindungi lansia Gaza, lalu dibunuh

Perwakilan Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Med pada pertengahan November 2023, melaporkan seorang pria lanjut usia (lansia) Palestina, Bashir Hajji, tewas setelah ditampilkan dalam propaganda Israel.

Hajji tewas setelah dilaporkan dieksekusi oleh tentara Israel.

Dalam foto propaganda yang disebar Israel, terlihat Hajji berdiri di samping seorang anggota IDF ketika dalam perjalanan di Jalan Salah al-Din, utama Jalur Gaza, menuju Gaza selatan, tempat yang menurut Israel telah didirikan "koridor aman".

Namun, Hajji kemudian ditemukan tewas setelah diduga ditembak di bagian kepala dan punggung oleh IDF.

Foto Hajji tewas memperlihatkan dirinya mengenakan pakaian yang sama seperti yang tampak di foto propaganda israel.

Dikutip dari The Arab News, perwakilan HAM Euro-MEd "mengecam keras" pembunuhan Hajji oleh IDF.

Baca juga: Keluarga Sandera Israel Puji Hamas, Sebut Lebih Baik Dibanding Kabinet Netanyahu

"Tentara dalam foto itu terlihat membantu dan melindungi warga sipil Palestina yang kehilangan tempa tinggal."

"Namun, Hajji menjadi sasaran eksekusi pada Jumat (10/11/2023) pagi," kata perwailan itu, dikutip dari The Arab News.

Cucu Hajji, Halla Hajji, diketahui telah mengonfirmasi kematian kakeknya kepada tim Euro-Med.

3. Menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai markas

Tak lama setelah membombardir Gaza, militer Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit utama di Gaza sebagai pintu masuk terowongan dan pusat markas.

"Hamas telah mengubah rumah sakit menjadi pusat komando dan kendali serta tempat persembunyian bagi teroris dan Komandan Hamas," kata Kepala Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Hagari, pada akhir Oktober 2023, dikutip dari Reuters.

Hagari kemudian menunjukkan foto, diagram, dan rekaman audio yang menurutnya, menunjukkan bagaimana Hamas menggunakan rumah sakit di Gaza dan RS Al-Shifa untuk menyembunyikan pos komanda dan pintu masuk terowongan bawah tanah.

"Hamas beroperasi di dalam dan di bawah RS Al-Shifa dan rumah sakit lain di Gaza," lanjut dia.

Klaim itu langsung dibantah oleh Pejabat Hamas, Ezzat El-Reshiq, lewat aplikasi Telegram.

"Tidak ada dasar kebenaran atas apa yang dilaporkan oleh juru bicara tentara musuh,” ujar dia.

El-Reshiq juga menuduh Israel menyebarkan kebohongan sebagai "awal untuk melakukan tindakan baru, pembantaian terhadap rakyat kami."

4. Netanyahu sebut Hamas tolak bantuan bahan bakar untuk Gaza

Kebohongan lain yang disampaikan Israel adalah menyebut Hamas menolak bantuan bahan bakar untuk Gaza.

Benjamin Netanyahu, pada awal November 2023, mengaku telah menawarkan bantuan bahan bakar ke RS Al-Shifa di Gaza, yang menghentikan operasinya karena kehabisan bahan bakar.

Namun, menurutnya, Hamas menolak tawaran itu.

"Sebaliknya, kami malah menawarkan untuk memberi mereka bahan bakar yang cukup untuk mengoperasikan rumah sakit, mengoperasikan inkubator, dan sebagainya, karena kami (tidak) berperang dengan pasien atau warga sipil," kata dia.

Baca juga: Penembak Jitu Israel Bunuh Psikolog Terpandang Palestina Fadel Abu Hein

Tudingan itu kemudian dibantah oleh Hamas, yang mengatakan tidak benar bahwa Netanyahu menawarkan bantuan 300 liter bahan bakar.

Direktur RS Al-Shifa, Mohammed Abu Silmeia, juga mengatakan hal serupa.

"Semua pernyataan Israel tidak benar. Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Gaza dan mereka akan terus melanjutkan kekerasan terhadap warga Palestina."

"Serangan Israel telah menghancurkan sistem kesehatan di Gaza," kata dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved