Konflik Palestina Vs Israel
Sekjen PBB Angkat Suara: Hamas Siap Bebaskan Sandera, Gencatan Senjata Gaza di Depan Mata
Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkap bahwa Hamas telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam rencana gencatan senjata di Jalur Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengungkap bahwa Hamas telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam rencana gencatan senjata di Jalur Gaza yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres juga menyampaikan kesediaan Hamas terkait rencana pembebasan sandera asal Israel yang mereka tahan di Jalur Gaza.
Klaim ini diungkap tidak lama setelah pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, mengonfirmasi bahwa pihaknya secara prinsip telah menyetujui rencana 20 butir perdamaian yang diusulkan Trump.
Dalam tanggapan resminya, Hamas menyebut dukungan terhadap sebagian besar poin dalam proposal tersebut sebagai langkah untuk menghentikan perang yang telah menewaskan ribuan warga sipil serta mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung.
Hamas juga menyatakan kesiapannya membebaskan seluruh sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, melalui mekanisme pertukaran tahanan yang diatur dalam rencana Trump.
Lebih jauh, kelompok itu menyatakan siap menyerahkan administrasi Jalur Gaza kepada badan independen Palestina yang terdiri dari teknokrat dan mendapat dukungan dari negara-negara Arab dan Islam.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari konsensus nasional Palestina, yang bertujuan membangun pemerintahan sementara yang netral dan berfokus pada rekonstruksi pasca perang.
Kendati demikian, Hamas belum memberikan kepastian soal isu perlucutan senjata, salah satu poin penting dalam proposal yang juga didukung Israel.
Pejabat Hamas menegaskan bahwa pembahasan terkait senjata baru akan dilakukan setelah pasukan Israel sepenuhnya keluar dari wilayah Gaza.
Sikap baru Hamas ini dinilai banyak pihak sebagai isyarat kuat menuju gencatan senjata permanen, terutama setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik langkah tersebut dan menyerukan agar semua pihak memanfaatkan peluang untuk mengakhiri konflik.
Baca juga: Netanyahu Kaget Trump Sambut Positif Tanggapan Hamas, Israel Bergejolak soal Gencatan Senjata Gaza
Masih 58 Sandera Israel Ditahan Hamas
Lebih dari setahun sejak serangan 7 Oktober 2023, puluhan warga Israel masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, sementara tekanan internasional terhadap kelompok tersebut terus meningkat.
Menurut data yang dikutip dari berbagai sumber total 251 orang dilaporkan disandera Hamas sejak awal konflik meletus.
Hingga awal Oktober 2025, sekitar 58 sandera masih berada di Gaza, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.
Sementara itu, laporan militer Israel dan Komite Palang Merah Internasional menyebut bahwa sedikitnya 41 sandera telah tewas selama masa penahanan akibat serangan udara maupun kondisi kemanusiaan yang buruk di wilayah konflik.
Pihak berwenang Israel menegaskan bahwa pembebasan sandera menjadi prioritas utama dalam setiap negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.