Rabu, 17 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Peringatan Joe Biden hingga Hamas soal Serangan Israel ke Rafah, Bahayakan Pembebasan Sandera

Berikut pihak-pihak yang memberi peringatan kepada Israel terkait serangannya di Rafah.

Penulis: Nuryanti
MOHAMMED ABED / AFP
Asap mengepul selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangkaian serangan Israel menghantam Rafah, kota di tepi selatan Jalur Gaza, Senin (12/2/2024) pagi.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa 50 orang tewas seiring berlanjutnya laporan pemboman besar-besaran di Rafah, menurut AFP.

Israel telah mengisyaratkan serangan daratnya di Gaza akan segera menargetkan kota padat penduduk di perbatasan Mesir.

Militer Israel mengatakan, pihaknya menyerang “sasaran teror di wilayah Shaboura”, yang merupakan sebuah distrik di Rafah, dilansir AP News.

Pernyataan militer mengatakan serangkaian serangan telah selesai, tanpa merinci target atau menilai potensi kerusakan atau korban jiwa.

Pemerintah negara-negara asing, termasuk sekutu utama Israel yakni Amerika Serikat, dan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut pihak-pihak yang memberi peringatan kepada Israel terkait serangannya di Rafah:

Joe Biden

Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Joe Biden mengatakan, Israel tidak boleh melakukan operasi militer melawan Hamas di Rafah tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk melindungi warga sipil.

Pernyataan Joe Biden itu adalah pernyataannya yang paling tegas mengenai kemungkinan operasi tersebut.

Baca juga: Israel Klaim Selamatkan 2 Sandera di Rafah, Ditemukan di Lantai 2 Gedung Apartemen

Biden, yang pekan lalu menyebut respons militer Israel di Gaza 'berlebihan', juga mengupayakan langkah-langkah 'mendesak dan spesifik' untuk memperkuat bantuan kemanusiaan.

Organisasi Bantuan

Laporan mengenai pemboman hebat di Rafah terjadi ketika organisasi bantuan dan pemerintah memberikan peringatan terhadap rencana Israel mengirim pasukan darat ke kota di Gaza selatan di mana lebih dari 1,4 juta warga Palestina berlindung.

Warga Palestina yang berlindung di sana telah mengalami serangan udara terus-menerus, dengan laporan rata-rata 100 orang tewas setiap hari.

Diberitakan Al Jazeera, serangan besar-besaran yang diumumkan Israel di wilayah yang sebelumnya ditetapkan sebagai 'zona aman' telah menimbulkan kekhawatiran, termasuk di kalangan sekutu Israel.

Pada Minggu (11/2/2024), Ketua Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga mengatakan laporan tentang serangan Israel di Rafah “sangat mengkhawatirkan”.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan