Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sebelum Serang Rafah, Israel Klaim akan Pindahkan Pengungsi Gaza ke Pulau Kemanusiaan

Israel mengatakan akan memindahkan pengungsi Gaza ke pulau kemanusiaan sebelum serangan di Rafah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
AFP/MOHAMMED ABED
Ilustrasi - Orang-orang yang mengungsi dari tenda kemah naik truk berisi barang-barang saat mereka melarikan diri dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 13 Februari 2024. Israel klaim akan memindahkan pengungsi Gaza ke pulau kemanusiaan sebelum serangan di Rafah. 

Batas waktu tersebut telah berlalu pada hari Minggu, namun petunjuk dari Menteri Pertahanan Yoav Gallant menunjukkan tenggat waktu tersebut akan segera tercapai.

Sebelumnya, Hagari mengatakan, masih banyak pertanyaan logistik yang harus dijawab.

Memindahkan lebih dari separuh penduduk Gaza dari Rafah ke pusat jalur tersebut akan memakan waktu, bahkan mungkin berminggu-minggu.

Persediaan mobil saat ini terbatas, begitu juga dengan bahan bakar.

Sehingga kebanyakan orang harus berjalan kaki lagi sambil membawa barang-barang mereka.

Kini, warga Palestina lebih kelaparan dan lemah dibandingkan lima bulan lalu, sehingga hal ini juga akan memperlambat pergerakan skala besar.

Bagian tengah jalur di mana Israel mengusulkan untuk merelokasi mereka telah rusak parah akibat serangan darat dan udara yang berulang kali.

Baca juga: Ikuti Jejak Afsel, 650 Pengacara Chile Adukan Israel ke ICC Atas Genosida di Gaza

Keluarga Palestina, Al-Naji bersiap untuk berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan sambil duduk di tengah reruntuhan rumah keluarga mereka di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 11 Maret 2024.
Keluarga Palestina, Al-Naji bersiap untuk berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan sambil duduk di tengah reruntuhan rumah keluarga mereka di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 11 Maret 2024. (AFP/-)

Sebagai informasi, daerah sekitar Rafah dekat perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, telah menjadi pusat pertempuran dalam beberapa pekan terakhir.

Israel mengklaim wilayah tersebut adalah rumah bagi empat batalyon Hamas dan oleh karena itu merupakan kunci untuk membebaskan sandera Israel yang tersisa.

Daerah ini juga merupakan pintu masuk utama bantuan ke wilayah pesisir.

Kota Rafah yang dulu sepi dianggap sebagai 'zona aman' bagi warga sipil yang mengungsi yang melarikan diri dari pertempuran di utara, lapor Al Jazeera.

Baca juga: Berniat Serang Rafah, Israel Malah Diklaim Sudah Keok di Gaza, Hizbullah: Gagal Capai Tujuannya

Jumlah penduduknya telah meningkat lima kali lipat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan sebagian besar pendatang baru tinggal di bangunan sementara, tenda, atau di tempat terbuka.

Setidaknya 31.341 warga Palestina telah tewas dan 73.134 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang dan puluhan orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved