Sabtu, 11 Oktober 2025

Pengemudi ojol dapat THR, harapan palsu atau bisa diberikan?

Kementerian Ketenagakerjaan dan pakar hukum perburuhan meminta perusahaan aplikasi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerjanya…

BBC Indonesia
Pengemudi ojol dapat THR, harapan palsu atau bisa diberikan? 

Dia masih ingat di pekan lalu, selama tiga hari berturut-turut sama sekali tak dapat satupun pesanan penumpang maupun antar barang.

Afung mengaku tak tahu pasti apa penyebabnya, apakah karena sinyal atau sistem pesanan si aplikasi yang bermasalah.

"Siang ini baru dapat dua penumpang... minggu lalu tiga hari berturut-turut kosong. Minggu sebelumnya lagi cuma dapat Rp300.000 padahal wajarnya Rp600.000."

Yang bikin tambah jengkel, potongan untuk aplikasi belum juga turun alias masih 20%. Padahal ketentuan Kementerian Perhubungan, biaya sewa penggunaan aplikasi sebesar 15%.

"Dikurangin kek 5% atau 10%, itu aja enggak mau. Enggak mau rugi [aplikasi]. Padahal kita yang cari pesanan, kasih pemasukan ke mereka, modal pribadi."

Tapi Afung masih menaruh harapan pendapatannya meningkat di hari raya kali ini. Sebab kebiasaan dari tahun ke tahun, dua minggu jelang Lebaran pesanan yang masuk bisa tiga atau empat kali lipat dari biasanya.

"Pesanan antar barang banyak kalau sudah mau lebaran. Mungkin kurirnya ada yang mudik kan, jadi pesanan paker dari e-commerce masuk."

Pengemudi ojek daring lainnya, Vicky, juga berharap menerima tunjangan hari raya dari perusahaan aplikasi tempatnya bekerja.

Bapak dua anak ini mengaku bergabung dengan salah satu aplikator terbesar di Indonesia sejak 2018. Selama itu, akunnya tak pernah dibekukan.

"Memang kita sudah dibayar oleh konsumen, tapi [kalau dapat THR] bakal membantu banget pengemudi yang istilahnya lagi susah," ucap Vicky.

"Cuma saya yakin enggak bakalan [dikasih THR]. Tinggal pemerintahnya kuat enggak melawan perusahaan aplikasi itu."

Kini Vicky hanya bisa berusaha bagaimana mendapatkan pesanan lebih banyak. Meskipun tak memasang target, namun setidaknya setiap hari bisa membawa pulang uang Rp100.000-Rp200.000.

Belum lagi menjelang Idulfitri.

"[Pesanan] pasti lebih banyak, soalnya aktivitas tambah banyak kayak pengantaran paket... biasanya yang non-muslim kadang kasih bingkisan ke teman-temannya. Biasanya seminggu sebelum Lebaran, mulai banyak orderan."

Aturan THR kepada pengemudi ojek online memberikan harapan palsu

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved