Selasa, 16 September 2025

Korban tewas terus bertambah, Rusia menangkap 11 orang yang diduga terlibat serangan bersenjata di gedung konser Moskow

Sejumlah orang bersenjata menyerang gedung konser di pinggiran kota Moskow, menewaskan puluhan orang dan melukai 100 lainnya, kata…

BBC Indonesia
Korban tewas terus bertambah, Rusia menangkap 11 orang yang diduga terlibat serangan bersenjata di gedung konser Moskow 

Korban tewas dalam serangan bersenjata di Balai Kota Crocus, Moskow terus bertambah.

Berdasarkan laporan intelijen Rusia, sedikitnya 93 orang meninggal dan lebih dari 140 lainnya tercatat mengalami luka dalam insiden tersebut.

Dalam perkembangan terbaru, otoritas Rusia mengatakan telah menangkap 11 terduga pelaku aksi tersebut, empat di antaranya terlibat langsung dalam penyerangan.

Komite Investigasi Rusia - tim khusus yang dibentuk menangani kasus ini - juga membagikan sejumlah foto senjata api dan amunisi. Senjata dan peluru termasuk selongsongnya itu diyakini diambil dari lokasi kejadian.

Setidaknya empat penyerang yang mengenakan perlengkapan kamuflase ikut serta dalam serangan di Krasnogorsk, Moskow barat laut, menurut tayangan video yang diverifikasi BBC.

Balai Kota Crocus hendak mengadakan konser rock ketika orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu sendiri.

Sebagian besar bangunan dilalap api dan sebagian atapnya roboh.

Anak-anak dilaporkan menjadi turut menjadi korban dan Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk "serangan teroris" tersebut.

Menurut pernyataan daring yang belum diverifikasi, kelompok milisi ISIS mengatakan mereka berada di balik serangan tersebut.

Garda Nasional Rusia mengatakan pihaknya telah mengerahkan unit khusus ke lokasi kejadian untuk memburu para penyerang. Pejabat tinggi Rusia juga menuju ke Krasnogorsk.

Dua pekan lalu, Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan kepada warga AS untuk menghindari pertemuan besar, dengan mengatakan pihaknya memantau laporan bahwa "ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow".

Kedubes AS memperbarui sarannya pada Jumat (22/03) malam, mendesak warga AS untuk menghindari lokasi serangan.

Mengapa ISIS menyerang di Rusia?

Will Vernom dari BBC News di Washington DC memberi konteks mengenai serangan terbaru kelompok ISIS di Rusia.

Menurutnya, jika klaim ISIS berada di balik serangan di Mosko terbukti benar, maka akan menjadi insiden terbaru dari sejumlah serangan terkait dengan kelompok Islamis itu di atau terhadap Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah pesawat Rusia diledakkan di atas gurun Sinai, Mesir, pada 2015 dengan 224 orang di dalamnya, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Rusia.

Serangan itu diklaim oleh ISIS, yang kemudian mempublikasikan foto alat peledak tersebut.

Pada 2017, serangan bom di metro St Petersburg yang menewaskan 15 orang juga dikaitkan dengan kelompok Islam radikal.

Kelompok-kelompok militan telah memerangi pasukan Rusia di wilayah Kaukasus Utara selama beberapa dekade.

Sejumlah besar dari mereka berbondong-bondong ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS ketika kelompok itu dibentuk 10 tahun lalu. Beberapa militan yang beroperasi di Kaukasus Utara Rusia telah menyatakan kesetiaan mereka kepada ISIS, kata para ahli.

Namun, kelompok yang mengklaim serangan hari ini, ISIS-K, adalah afiliasi ISIS di Khorasan - sebuah istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian wilayah Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan.

Para ahli kontraterorisme mengatakan bahwa Rusia telah menempatkan posisinya "berada di garis bidik" ISIS-K, yang sering mengkritik Presiden Putin dalam propagandanya.

Kelompok ini menuduh Kremlin melakukan kekejaman terhadap warga Muslim dalam kampanye militer di Chechnya dan Suriah, serta dalam invasi era Soviet ke Afganistan.

Bagaimana kronologi serangan?

Lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic.

Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Anggota band Picnic dilaporkan tidak terluka.

Seorang penjaga keamanan menuturkan bagaimana para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

“Ada tiga penjaga keamanan lainnya dan mereka bersembunyi di balik papan iklan,” katanya kepada saluran telegram Rusia, Baza. "Dan para penyerang itu berjarak 10m dari kami - mereka mulai menembaki orang-orang di lantai dasar secara acak."

Di dalam auditorium, seorang wanita mengatakan dia dan pengunjung lainnya bergegas menuju panggung, segera setelah mereka menyadari ada tembakan. “Saya melihat seseorang di dalam kios dengan pistol dan terdengar suara tembakan, saya mencoba merangkak ke belakang pengeras suara,” katanya kepada stasiun televisi Rusia.

Api dan kepulan asap membubung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.

Kebakaran tampaknya bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov.

Seorang pria, Vitaly, mengaku melihat para penyerang melepaskan tembakan ketika dia berada di balkon gedung konser: "Mereka melemparkan beberapa bom molotov, semuanya mulai terbakar. Kami dibawa keluar menuju pintu keluar."

Saksi mata lain mengatakan anak-anak dan remaja sedang berada di kompleks tersebut guna mengikuti kompetisi dansa, pada saat serangan terjadi.

Sementara beberapa pengunjung yang berada di ruang konser dapat melarikan diri ke area parkir, sedangkan beberapa pengunjung lain menuju ke atap. Pihak berwenang Rusia mengatakan sekitar 100 orang telah melarikan diri melalui ruang bawah tanah.

Puluhan ambulans segera dikirim ke lokasi kejadian dan awak ambulans berdiri di luar kompleks di Krasnogorsk selama beberapa saat setelah penyerangan.

Apa komentar pemerintah Rusia?

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, merespons insiden ini dengan membatalkan semua acara publik di ibu kota selama akhir pekan. “Saya turut berduka cita untuk orang-orang tercinta para korban,” katanya.

Beberapa jam berikutnya beberapa wilayah lain juga membatalkan acara, termasuk kota terbesar kedua di Rusia, St Petersburg.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova meminta komunitas internasional untuk mengutuk insiden tersebut, dan menyebutnya sebagai “kejahatan yang mengerikan”.

Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu.

“Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah "tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin", tanpa memberikan bukti apa pun.

Serangan pada Jumat (22/03) malam adalah serangan terburuk yang menyasar warga sipil di Moskow selama bertahun-tahun.

Pada 2002, pengepungan teater di Moskow dilakukan oleh 40 militan Chechnya yang menyandera lebih dari 900 orang dalam pertunjukan musikal yang disebut NordOst.

Saat itu, dinas keamanan Rusia menyerbu teater dan melemparkan gas tidur ke dalam aula. Sekitar 130 sandera tewas.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan