Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas

Pasukan Israel segera menyerbu Rafah. Mereka mengidentifikasi maut mengintai di sana mulai dari terowongan maut hingga markas rahasia Hamas.

JN/tangkap layar
SERBU RAFAH - Seorang anggota pasukan infanteri dari Tentara Israel (IDF) berjalan di dekat sebuah tank di antara puing reruntuhan di Gaza. IDF dilaporkan sudah melakukan persiapan penyerbuan darat ke Rafah yang mereka identifikasi memiliki bahaya sangat besar mulai dari terowongan hingga markas komando Hamas. 

Selain banyaknya jebakan, rendahnya kemauan pasukan IDF untuk masuk menelusur terowongan menjadi satu di antara faktor yang membuat jaringan bawah tanah ini cenderung tidak tersentuh.

Bahaya lain yang mengintai pasukan IDF adalah adanya apa yang mereka sebut sebagai attack command rooms.

Jikalau ruang komando Hamas ini ada di Rafah, IDF punya tantangan untuk menemukannya karena letaknya pasti tersembunyi dan dipersenjatai dengan jebakan-jebakan.

Hal lain yang IDF antisipasi di Rafah adalah apa yang mereka identifikasi sebagai markas rahasia pemimpin Hamas.

Jelas bukan pekerjaan mudah bagi IDF untuk menyisir tiap jengkal Rafah demi menemukan markas ini.

Faktor lain yang harus dihadapi Pasukan IDF adalah keberanian para petempur milisi perlawanan Palestina itu sendiri.

Taktik gerilya yang sering ditunjukkan Brigade AL-Qassam (sayap militer Hamas) dan Brigade Al-Quds (sayap militer PIJ) kerap menunjukkan kalau gerakan itu cenderung bergerak dalam kelompok kecil dengan taktik hit and run.

Kerap kali, mereka muncul secara mendadak 'di depan hidung' pasukan IDF tanpa disadari lalu mengejutkan mereka dengan rentetan tembakan atau serbuan roket.

CEKUNGAN TANAH- Beberapa cekungan tanah dari hasil pemboman beberapa roket Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah. Setidaknya 95 warga sipil, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak tewas dalam empat serangan tidak sah di Rafah.
CEKUNGAN TANAH- Beberapa cekungan tanah dari hasil pemboman beberapa roket Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah. Setidaknya 95 warga sipil, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak tewas dalam empat serangan tidak sah di Rafah. (SAID KHATIB / AFP)

Beli Tenda dari China, AS Keberatan

Terlepas dari persiapan taktis tempur bagi pasukannya tersebut, Israel dilaporkan juga menuruti keinginan AS untuk menyiapkan kondisi kemanusiaan bagi para pengungsi.

Laporan Channel 12 menyebutkan, "Sebagai persiapan untuk operasi masa depan di Rafah, dan sebagai bagian dari penanganan penduduk sipil yang tinggal di Rafah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pembelian 40.000 tenda dari Tiongkok untuk Gaza."

Menurut saluran tersebut, "Tenda akan dipindahkan ke Gaza segera setelah tiba di Israel, dan lokasi yang jelas akan ditentukan bagi mereka di sektor tersebut, di mana tenda akan didirikan, dan pengungsi akan dipindahkan ke sana."

Di sisi lain, John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, dalam sebuah wawancara dengan saluran yang sama pada Rabu malam menegaskan kembali penolakan Amerika Serikat terhadap operasi militer di kota Rafah yang padat dengan pengungsi.

Dia berkata, “Kami percaya bahwa melakukan operasi darat skala besar di Rafah adalah sebuah kesalahan.”

Dia menambahkan, “Kami tidak bisa mendukung serangan darat besar-besaran di Rafah tanpa rencana yang dapat diverifikasi dan dicapai untuk menjamin keselamatan 1,5 juta warga Gaza yang mengungsi di sana akibat operasi di utara, Khan Yunis, dan sebelumnya. di Kota Gaza."

Mengenai peringatan tentang “konsekuensi” operasi militer di Rafah yang ditegaskan oleh Kamala Harris, Wakil Presiden AS, Kirby mengatakan, “Seperti yang juga disampaikan Wakil Presiden, saya tidak akan berspekulasi atau terlibat dalam skenario virtual di sini. Kami yakin bahwa ada cara lain untuk mengejar Hamas di Rafah, sementara Israel sekali lagi mempunyai hak untuk melakukan hal tersebut, namun dengan cara yang tidak membahayakan orang-orang tersebut, para pengungsi.”

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan