Kamis, 14 Agustus 2025

Gerhana matahari total 8 April: Mengapa para ilmuwan begitu bersemangat menelitinya?

Roket, pesawat, balon, dan pengamat darat yang tak terhitung jumlahnya akan mempelajari gerhana matahari total pada 8 April dengan…

BBC Indonesia
Gerhana matahari total 8 April: Mengapa para ilmuwan begitu bersemangat menelitinya? 

Saat Bulan melintasi Matahari, Aroh Barjatya dari Embry Riddle Aeronautical University di Florida, akan berada ratusan kilometer dari gerhana total di Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia.

Di sini, dia akan sibuk melakukan eksperimen yang sangat unik yang disebut Perturbasi Atmosfer di sekitar Jalur Gerhana (Apep). Mereka akan meluncurkan tiga roket setinggi 18m (yang disebut roket suara) ke atmosfer pada saat gerhana untuk memantau perubahan atmosfer planet.

Sisi profesional saya sangat bersemangat, kata Barjatya. “Sisi pribadi saya sedikit sedih karena kehilangan [kesempatan menyaksikan] gerhana total.”

Diperkirakan 31 juta orang akan berada di jalur gerhana, dua kali lipat dari gerhana Matahari total terakhir pada tahun 2017.

Manfaat ilmiah yang ditawarkan seharusnya bisa menghilangkan kekecewaan Barjatya.

Setiap roket akan diluncurkan hingga ketinggian sekitar 420 km sebelum jatuh kembali ke Bumi.

Satu roket akan diluncurkan 45 menit sebelum puncak gerhana, satu lagi selama gerhana, dan satu lagi 45 menit setelahnya.

Instrumen yang ada di pesawat akan mengukur partikel bermuatan serta medan listrik dan magnet di ionosfer, wilayah atmosfer bumi yang terbentang dari 100 km hingga 1.000 km di atas permukaan planet.

Selain itu, alat ini juga akan mengukur bagaimana hal tersebut berubah sebagai respons terhadap gerhana.

Fluktuasi ionosfer di luar gerhana dapat mempengaruhi komunikasi satelit, sehingga gerhana memberikan kesempatan langka untuk mempelajari perubahan ini secara lebih rinci.

Saat bayangan Bulan lewat, kepadatan ionosfer diperkirakan akan turun, sehingga bereaksi terhadap bayangan yang lewat dalam bentuk riak. “Ibarat perahu motor di danau,” kata Barjatya.

Terbang sangat tinggi memungkinkan pengukuran ionosfer yang jauh lebih presisi selama gerhana daripada yang mungkin dilakukan di darat.

“Pengamatan berbasis darat memiliki resolusi yang sangat besar, paling besar satu atau dua kilometer,” kata Barjatya.

“Apa yang dilakukan roket adalah melihat resolusi di bawah meter, terkadang di bawah satu sentimeter. Tingkat fluktuasi terkecil dapat dilihat, yang menciptakan gangguan frekuensi radio.”

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan