Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lagi-lagi Dikaitkan dengan Anti-Semit, Israel Kecam Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes di AS

Netanyahu dan antek-anteknya mengaitkan protes mahasiswa pro-Palestina di AS yang menuntut dihentikan agresi Isrel di Gaza sebagai gerakan anti-Semit.

AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Pendukung pro-Palestina mengibarkan bendera di depan pintu masuk Universitas Columbia yang diduduki oleh pengunjuk rasa pro-Palestina di New York pada 22 April 2024. -- Netanyahu menyebut demonstran pro-Palestina yang menyerukan dihentikannya agresi Israel adalah anti-Semit. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan mahasiswa pro-Palestina di Amerika Serikat (AS) menggelar protes terhadap pemerintah AS yang mendukung Israel dalam agresi terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Protes ini berlangsung sejak Jumat (19/4/2024) lalu dan semakin meluas ke berbagai universitas, termasuk Universitas Yale, Universitas Columbia, Universitas New York, Massachusetts Institute of Technology, dan University of North Carolina.

Massa berkumpul dan menyuarakan kritikan mereka kepada pemerintah AS dan pihak kampus pada khususnya yang menjalin kerja sama dengan pihak-pihak pro-Israel.

Sejauh ini, lebih dari 113 mahasiswa ditangkap oleh pihak keamanan.

Pemerintah Israel menanggapi hal ini dengan mengatakan protes-protes tersebut adalah tindakan anti-semitisme, istilah yang sering digunakan Israel jika ada pihak yang mengkritiknya.

Sementara arti orang-orang Semit adalah kelompok etnis, budaya, atau ras yang terkait dengan masyarakat Timur Tengah, termasuk Arab, Yahudi, Akkadia, dan Fenisia.

“Anti-Semitisme di kampus-kampus di Amerika Serikat mengingatkan kita pada apa yang terjadi di universitas-universitas Jerman pada tahun 1930-an," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di laman media sosial X, Rabu (24/4/2024).

“Dunia tidak bisa berpangku tangan,” tambahnya.

Selain itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyerukan diakhirinya demonstrasi di universitas-universitas AS.

“Demonstrasi yang terjadi di universitas-universitas di Amerika Serikat tidak hanya anti-Semit, tetapi juga hasutan untuk melakukan terorisme,” katanya dalam postingan X, kemarin.

“Pihak berwenang di Amerika Serikat harus mengambil tindakan guna melindungi orang-orang Yahudi dan menghentikan demonstrasi di universitas-universitas," tambahnya.

Baca juga: Demo Mahasiswa Pro-Palestina Meluas di Kampus-kampus AS

Sementara Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben Gvir, mengarahkan pembentukan kelompok bersenjata untuk melindungi komunitas Yahudi di AS.

“Yahudi diaspora saat ini menderita gelombang anti-Semitisme yang parah di komunitas dan universitas di Amerika Serikat, Eropa, dan dunia," katanya.

“Saya meminta kepala polisi (Yaakov Shabtai) untuk merumuskan rencana bantuan untuk membentuk pasukan pertahanan lokal yang akan melindungi komunitas dan institusi Yahudi di luar negeri, melalui dukungan profesional, termasuk rencana pelatihan dan memberikan respons teknologi terhadap operasi keamanan," lanjutnya.

Protes soal Agresi Israel Bukanlah Anti-Semit

Sementara itu, pengorganisir mahasiswa Universitas Columbia menolak tuduhan anti-Semitisme yang dikatakan Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya pada Minggu (21/4/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan