Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bahaya Besar Menanti Israel di Rafah, Eks Panglima Zionis: Hamas Sudah Siapkan Strategi Sergap IDF

Mantan komandan operasi militer Israel memperingatkan bahaya besar yang menanti Israel jika negara Zionis itu nekat menyerang Kota Rafah.

Penulis: Febri Prasetyo
Mahmud Hams / AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 30 Januari 2024 ini menunjukkan pemandangan tenda-tenda di tempat penampungan sementara bagi warga Palestina yang melarikan diri ke Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas. 

“Serangan itu mungkin berakhir tanpa adanya sandera yang hidup,” ujar Ziv.

Ziv kemudian menyarakan diadakannya pertukaran sandera. Dia juga mengklaim pemerintah Israel melakukan kesalahan strategis.

Seorang pensiunan jenderal Israel bernama Yitzhak Prik turut mengungkapkan risiko serangan ke Rafah.

“Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Pasukan Israel Herzi Halevi memberikan tekanan agar ada banyak pasukan yang masuk ke Rafah, meski tahu bahwa masuknya tentara Israel ke Rafa tidak akan membuat kelompok perjuangan itu tumbang, dan akan mengaitkan Israel dengan seluruh dunia."

"Di samping itu, operasi militer akan membuat Israel kesusahan mencari cara yang tepat untuk keluar dari situasi pelik,” kata Prik kepada Haaretz.

Tarik brigade dari Gaza

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengumumkan penarikan mundur Brigade Nahal dari Jalur Gaza.

Brigade Nahal ditarik demi mempersiapkan operasi militer, termasuk serangan darat besar-besaran ke Rafah yang nantinya dilancarkan Israel.

Baca juga: Hamas Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza Harus Permanen, tapi Netanyahu Bersikeras Serang Rafah

I24 News mengatakan dalam tiga bulan terakhir Brigade Nahal dioperasikan di koridor Netzarim.

Brigade itu dilaporkan punya punya peran penting di area Be’eri di Israel selatan hingga pantai Gaza. Nahal membantu aktivitas IDF di Gaza bagian utara dan tengah.

Koridor Netzarim penting karena tidak hanya menjadi jalur bantuan kemanusiaan, tetapi juga sebagai kontrol akses bagi warga Palestina untuk kembali ke Gaza utara.

Di koridor itu, IDF mendirikan tiga pangkalan militer untuk memudahkan serangan di Gaza utara dan tengah.

Setelah Brigade Nahal ditarik, tugas brigade itu diurus oleh dua brigade cadangan, yakni Brigade Lapis Baja Ke-679 "Yiftah" dan Brigade Infanteri Ke-2 "Carmeli", di Gaza tengah.

Penarikan brigade itu menandai fase transisi. Nahal yang diistirahatkan dan menjalani latihan militer atau "pemanasan" guna mempersiapkan serangan Israel selanjutnya.

Sementara itu, KAN mengatakan militer Israel kini berencana menyerang Rafah dalam waktu dekat.

Dalam operasi serangan itu akan ada ribuan orang di Rafah yang dievakuasi.

Baca juga: Israel akan Menyerang Rafah di Gaza dengan atau Tanpa Kesepakatan Terkait Sandera, kata Netanyahu

Adapun pekan lalu juru bicara pemerintah Israel menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah menetapkan tanggal invasi ke Rafah.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan