Konflik Palestina Vs Israel
Israel Krisis Parah Personel Militer, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia
Cara tidak lazim dilakukan IDF merekrut orang lanjut usia di tengah rencana pemerintah Israel memperluas operasi militer di Jalur Gaza.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Israel Krisis Parah Personel, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia
TRIBUNNEWS.COM - Niatan Israel untuk meneruskan perang dan memperluas operasi militernya di Jalur Gaza diadang sejumlah kendala besar di internal.
Satu di antaranya adalah keterbatasan personel tempur.
Channel 24 Israel melaporkan kalau Tentara Pendudukan Israel (IDF) menggunakan sejumlah cara tak lazim guna mengatasi masalah ini.
Baca juga: Israel Mengatakan Hampir 80.000 Tentara IDF Telah Direhabilitasi, 26 Ribu Menderita Sakit Mental
"IDF telah menyetujui, untuk pertama kalinya, pembentukan batalyon cadangan yang terdiri dari para prajurit berusia di atas 50 tahun karena kekurangan parah dalam jajarannya," kata laporan itu dilansir Khaberni, Kamis (7/8/2025).
Batalyon cadangan merupakan unit tempur yang berasal dari reserve division, sebuah jalur kemiliteran di Israel melalui perekrutan wajib militer dari pihak sipil.

Komandan Perang IDF Menentang Perluasan Perang di Gaza
Cara tidak lazim dilakukan IDF di tengah rencana pemerintah mereka memperluas operasi militer di Jalur Gaza.
Rencana ini ditentang petinggi militer Israel.
"Tiga pejabat Israel mengatakan kalau Kepala Staf tentara pendudukan Israel, Eyal Zamir, menentang usulan Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali wilayah-wilayah yang tersisa di Gaza yang tidak berada di bawah kendali IDF, selama pertemuan tiga jam yang menegangkan pada Selasa (6/8/2025)," kata laporan media Israel dikutip Khaberni.
Tiga sumber yang diberi pengarahan mengenai pertemuan tersebut melaporkan, Zamir memperingatkan Netanyahu kalau mengendalikan sisa wilayah Gaza dapat menyebabkan kehadiran IDF yang berkepanjangan di wilayah yang ditinggalkannya 20 tahun lalu.
"Ini berpotensi membahayakan para sandera Israel di sana," tulis laporan tersebut menuliskan alasan Eyal Zamir menentang Netanyahu.
Tentara pendudukan Israel mengatakan pihaknya telah menguasai 75 persen Jalur Gaza, hampir dua tahun setelah pecahnya perang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan laporan tentang kemungkinan perluasan operasi militer Israel di Gaza sebagai "sangat mengkhawatirkan," jika benar.
Para pejabat, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa Netanyahu, yang mendukung perluasan operasi militer, mengatakan kepada Zamir kalau IDF sejauh ini gagal membebaskan para sandera yang ada di tangan Hamas.
Sumber keempat mengatakan kalau Perdana Menteri Israel tersebut bermaksud memperluas operasi militer di Gaza untuk menekan Hamas.
Konflik Palestina Vs Israel
AS Tak Ikut Campur, Trump: Pendudukan Jalur Gaza adalah Urusan Israel |
---|
Presiden Prabowo Siapkan Pulau Galang Kepulauan Riau sebagai Tempat Pengobatan 2.000 Warga Gaza |
---|
Israel Evakuasi Staf Kedutaan dari Yunani, Aktivis Berencana Pawai ke Gaza |
---|
Slovenia Melarang Impor dari Pemukim Ilegal Israel, Ini Alasannya |
---|
Israel Mengatakan Hampir 80.000 Tentara IDF Telah Direhabilitasi, 26 Ribu Menderita Sakit Mental |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.