Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Krisis Parah Personel Militer, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia

Cara tidak lazim dilakukan IDF merekrut orang lanjut usia di tengah rencana pemerintah Israel memperluas operasi militer di Jalur Gaza.

kredit foto: tangkap layar JPost/Courtesy Yoaz Hendel
PASUKAN DIVISI CADANGAN - Para personel pasukan cadangan dari Batalion Beeri militer Israel (IDF). Jelang invasi berikutnya IDF ke Gaza, partisipasi wajib militer di kalangan warga pemukim Israel makin rendah. 

Israel Krisis Parah Personel, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia

TRIBUNNEWS.COM - Niatan Israel untuk meneruskan perang dan memperluas operasi militernya di Jalur Gaza diadang sejumlah kendala besar di internal.

Satu di antaranya adalah keterbatasan personel tempur.

Channel 24 Israel melaporkan kalau Tentara Pendudukan Israel (IDF) menggunakan sejumlah cara tak lazim guna mengatasi masalah ini.

Baca juga: Israel Mengatakan Hampir 80.000 Tentara IDF Telah Direhabilitasi, 26 Ribu Menderita Sakit Mental

"IDF telah menyetujui, untuk pertama kalinya, pembentukan batalyon cadangan yang terdiri dari para prajurit berusia di atas 50 tahun karena kekurangan parah dalam jajarannya," kata laporan itu dilansir Khaberni, Kamis (7/8/2025).

Batalyon cadangan merupakan unit tempur yang berasal dari reserve division, sebuah jalur kemiliteran di Israel melalui perekrutan wajib militer dari pihak sipil. 

ZAMIR DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook PM Israel, Sabtu (5/7/2025), memperlihatkan Kepala Staf IDF Eyal Zamir (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu (kanan) dalam pertemuan di markas milter Israel di Kirya, Tel Aviv pada 1 Juli 2025.
ZAMIR DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook PM Israel, Sabtu (5/7/2025), memperlihatkan Kepala Staf IDF Eyal Zamir (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu (kanan) dalam pertemuan di markas milter Israel di Kirya, Tel Aviv pada 1 Juli 2025. (Facebook PM Israel)

Komandan Perang IDF Menentang Perluasan Perang di Gaza

Cara tidak lazim dilakukan IDF di tengah rencana pemerintah mereka memperluas operasi militer di Jalur Gaza.

Rencana ini ditentang petinggi militer Israel.

"Tiga pejabat Israel mengatakan kalau Kepala Staf tentara pendudukan Israel, Eyal Zamir, menentang usulan Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali wilayah-wilayah yang tersisa di Gaza yang tidak berada di bawah kendali IDF, selama pertemuan tiga jam yang menegangkan pada Selasa (6/8/2025)," kata laporan media Israel dikutip Khaberni.

Tiga sumber yang diberi pengarahan mengenai pertemuan tersebut melaporkan, Zamir memperingatkan Netanyahu kalau mengendalikan sisa wilayah Gaza dapat menyebabkan kehadiran IDF yang berkepanjangan di wilayah yang ditinggalkannya 20 tahun lalu.

"Ini berpotensi membahayakan para sandera Israel di sana," tulis laporan tersebut menuliskan alasan Eyal Zamir menentang Netanyahu.

Tentara pendudukan Israel mengatakan pihaknya telah menguasai 75 persen Jalur Gaza, hampir dua tahun setelah pecahnya perang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan laporan tentang kemungkinan perluasan operasi militer Israel di Gaza sebagai "sangat mengkhawatirkan," jika benar.

Para pejabat, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa Netanyahu, yang mendukung perluasan operasi militer, mengatakan kepada Zamir kalau IDF sejauh ini gagal membebaskan para sandera yang ada di tangan Hamas.

Sumber keempat mengatakan kalau Perdana Menteri Israel tersebut bermaksud memperluas operasi militer di Gaza untuk menekan Hamas.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan