Senin, 25 Agustus 2025

Bakteri pemakan plastik yang dapat membantu sampah terurai dengan sendirinya

Para ilmuwan telah mengembangkan “plastik yang dapat mencerna sendiri”, yang menurut mereka dapat membantu mengurangi polusi.

BBC Indonesia
Bakteri pemakan plastik yang dapat membantu sampah terurai dengan sendirinya 

Para ilmuwan telah mengembangkan “plastik yang dapat mencerna sendiri”, yang menurut mereka dapat membantu mengurangi polusi.

Poliuretan digunakan dalam segala hal, mulai dari sarung ponsel hingga sepatu olahraga. Sayangnya produk plastik tersebut sulit untuk didaur ulang dan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah.

Namun, para peneliti telah menemukan solusi layaknya fiksi ilmiah.

Dengan menggabungkan spora bakteri pemakan plastik, mereka telah mengembangkan plastik yang dapat terurai dengan sendirinya.

Spora tersebut tetap tidak aktif selama masa pakai plastik, namun kembali hidup dan mulai mencerna produk plastik ketika terkena nutrisi dalam kompos.

Ada harapan “kita dapat mengurangi polusi plastik di alam”, kata peneliti Han Sol Kim, dari Universitas California San Diego, La Jolla.

Selain itu, diperkirakan ada keuntungan tambahan karena spora meningkatkan ketangguhan plastik.

“Proses kami membuat material menjadi lebih kokoh, sehingga memperpanjang masa manfaatnya,” kata rekan peneliti, Jon Pokorski.

“Dan kemudian, ketika hal ini selesai, kita dapat menghilangkannya dari lingkungan, tidak peduli bagaimana cara pembuangannya.”

Plastik tersebut saat ini sedang dikerjakan di laboratorium tetapi mungkin akan ada di dunia nyata dalam beberapa tahun mendatang, dengan bantuan produsen, tambahnya.

Jenis bakteri yang ditambahkan pada plastik adalah Bacillus subtilis yang banyak digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan probiotik.

Yang terpenting, bakteri tersebut harus direkayasa secara genetis agar mampu menahan suhu sangat tinggi yang diperlukan untuk membuat plastik.

Namun tidak semua orang yakin dengan gagasan untuk mengembangkan alternatif biodegradable dibandingkan plastik konvensional. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa lebih baik mengurangi jumlah penggunaan plastik.

PBB baru saja menggelar putaran keempat pembahasan mengenai perjanjian plastik untuk masa depan di Kanada, yang bertujuan untuk menyetujui kesepakatan global dalam mengatasi polusi plastik.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan