Selasa, 19 Agustus 2025

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Reaksi Dunia, Hamas, hingga Houthi Yaman atas Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Simak sejumlah reaksi dunia, kelompok militan Hamas hingga Houthi yang menguasai Yaman atas kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Foto: Presidensi Iran/AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi peralatan militer Angkatan Laut IRGC di Bandar Abbas, Iran, 2 Februari 2024. - Simak sejumlah reaksi dunia, kelompok militan Hamas hingga Houthi yang menguasai Yaman atas kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi. 

Sebelum Raisi dan rombongan dipastikan tewas, Moskow dikabarkan telah mengirim sejumlah pesawat ke Azerbaijan untuk mencari dan mengevakuasi helikopter tersebut.

Yordania, Qatar, Kuwait

Sejumlah negara lain yaitu Yordania, Qatar, dan Kuwait menyatakan keprihatinan mereka, dan mengatakan bahwa mereka mendukung bangsa Iran.

Negara-negara tersebut juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan kepada Republik Islam.

Amerika Serikat dan Uni Eropa

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa mereka sedang memantau situasi dan mengikuti laporan tentang insiden udara yang melibatkan Presiden Iran dan rombongannya.

Italia

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengatakan dalam sebuah pesan: "Saya mengikuti berita terkait helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delegasi pendampingnya melalui unit krisis dan kedutaan besar di Teheran."

Tajani menambahkan bahwa dia juga terus memberi informasi kepada Perdana Menteri Georgia Maloney mengenai perkembangan terkait pendaratan keras helikopter yang membawa Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran serta delegasi yang menyertainya.

Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič

Selanjutnya, Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič juga mengatakan bahwa blok tersebut mengaktifkan layanan respons cepatnya sebagai tanggapan atas permintaan Iran.

"Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu," kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan