Konflik Palestina Vs Israel
Malam Berdarah di Gaza Tengah, 17 Orang Tewas dalam Dua Serangan
Malam berdarah kembali mengepung Gaza tengah. Beberapa serangan mematikan Israel dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah semalam.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Malam berdarah kembali terjadi di Jalur Gaza bagian tengah.
Beberapa serangan mematikan Israel dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, semalam.
Sedikitnya 17 orang tewas dalam dua serangan terpisah terhadap rumah-rumah di Nuseirat.
Wilayah tersebut menampung keluarga pengungsi yang baru saja dievakuasi dari Rafah, yang diinvasi Israel sejak 6 Juni 2024.
Serangan pertama menewaskan 10 orang, di antara para korban ada perempuan dan anak-anak.
Lalu, lima di antaranya merupakan sanak saudara.
Diperkirakan jumlah korban cedera dalam serangan di kamp Nuseirat akan berlipat ganda mengingat masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Selang satu jam setelah serangan pertama, eskalasi kedua menargetkan rumah keluarga lain.
Korbannya tidak hanya orang tua dan anak-anaknya, tetapi juga kakek-nenek.
Ini bukan pertama kalinya dunia internasional dibuat melihat serangan tanpa henti menghantam kamp Nuseirat.
Dua orang lagi juga tewas di jalan pantai di wilayah barat tengah Gaza.
Baca juga: Terungkap, Ini Cara AS Bantu Israel Temukan 4 Sandera di Kamp Nuseirat Gaza
Hampir 35 orang yang terluka akibat serangan ini berada di rumah sakit dengan luka kritis.
Sekitar 10 hari yang lalu, penyergapan berdarah yang berubah menjadi pembantaian terhadap hampir 300 pengungsi.

"Tiba-tiba, mereka turun ke kedalaman neraka," tulis Maram Humaid dari Al Jazeer
Serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat dimaksudkan untuk membebaskan empat tawanan Israel yang ditahan di sana.
Mereka yakni Noa Argamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40).
Menurut Brigade Qassam, agresi 8 Juni kemarin dilaporkan mengakibatkan tiga orang lainnya tewas, termasuk satu warga negara AS, Selain itu, setidaknya ada 274 warga Palestina yang terbunuh.
Eskalasi dimulai sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Berdasarkan keterangan saksi mata, ada beberapa truk dan mobil sipil yang memasuki lingkungan dekat pasar kamp.
Satu truk penuh dengan furnitur yang seolah-olah sedang memindahkan pengungsi, sementara yang lain memiliki tanda merek komersial.
Ada juga kendaraan sipil di dalam kelompok tersebut.
Saksi menggambarkan bagaimana setiap orang meringkuk ketakutan di dalam tempat perlindungan mereka yang tipis, hanya sehelai kain yang memisahkan mereka dan tentara bersenjata.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.