Konflik Palestina Vs Israel
Iran Turun Tangan, Israel Tebar Intrik di Internal Hizbullah, Mossad Lacak Nasrallah Real Time
Rencana Israel menghabisi Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah membuat Iran turun tangan memperingatkan gerakan milisi sekutu terkuat mereka di kawasan.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Iran Turun Tangan, Israel Tebar Intrik di Internal Hizbullah, Mossad Lacak Hassan Nasrallah Secara Real Time
TRIBUNNEWS.COM - Seiring meledaknya esklasi pertempuran di perbatasan Utara Israel dan Selatan Lebanon, muncul laporan mengenai rencana Israel untuk membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Rencana Israel itu membuat Iran turun tangan memperingatkan gerakan milisi sekutu terkuat mereka di kawasan.
Baca juga: Media Israel: IDF Rekomendasikan Tel Aviv Akhiri Operasi Rafah Lalu Serang Besar-besaran Lebanon
Iran dilaporkan telah memperingatkan Hizbullah tentang dugaan rencana pembunuhan ini, menurut surat kabar Ibrani, Yedioth Ahronoth dan Ynet.
Peringatan dari Iran datang melalui utusan yang dikirim ke Beirut segera setelah pembunuhan Taleb Sami Abdullah, seorang komandan unit Nasr Hizbullah di Lebanon selatan.
Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan
Utusan tersebut dilaporkan bertemu dengan rekan dekat Nasrallah dalam sesi tertutup untuk menyampaikan kekhawatiran Iran, yang juga dialami oleh Hizbullah, bahwa Israel sekarang mungkin menargetkan Nasrallah sendiri.
Yedioth Ahronoth lebih lanjut merinci keyakinan lama Hizbullah kalau Israel sebenarnya telah menahan diri untuk tidak secara langsung menargetkan Nasrallah meskipun ia telah memimpin gerakan Syiah Lebanon selama tiga dekade.
Intrik Israel Tebar Intrik di Internal Hizbullah
Surat kabar tersebut juga menyoroti dinamika internal Hizbullah, dan mencatat kalau ada laporan yang menunjukkan calon penerus Nasrallah kadang-kadang meresahkan pemimpin gerakan tersebut.
Keresahan Nasrallah itu beriring kecurigaan bahwa kebocoran informasi tersebut berasal dari Tel Aviv untuk menebarkan perselisihan dalam jajaran kepemimpinan Hizbullah.
Selain itu, agen mata-mata Israel Mossad konon mengklaim mengetahui secara rinci pergerakan Nasrallah, menegaskan kemampuan mereka untuk melacaknya secara real-time terlepas dari perubahan lokasi.
Mantan pemimpin Mossad Yossi Cohen baru-baru ini menegaskan kesiapan Israel untuk bertindak tegas terhadap Nasrallah jika dianggap perlu, dan menyatakan Israel dapat melenyapkannya kapan saja.

Profil Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah adalah sekretaris jenderal Hizbullah, partai politik Lebanon dan blok politik dominan komunitas Muslim Syiah di negara tersebut.
Lahir pada tahun 1960 di Beirut Timur, Nasrallah sejak kecil digambarkan sebagai murid luar biasa yang mengabdi pada ajaran Syiah, dilansir Al Jazeera.
Pada tahun 1975, perang saudara di Lebanon memaksa keluarganya untuk kembali ke rumah leluhur mereka di desa Bazzouriyeh di Lebanon selatan.
Di sana Nasrallah, 15, bergabung dengan gerakan Amal, sebuah organisasi politik dan paramiliter yang mewakili Syiah di Lebanon.
Dari Lebanon selatan, Nasrallah muda melakukan perjalanan ke Najaf, Irak, untuk belajar Alquran di sebuah seminari.
Pada tahun 1978, Nasrallah dan ulama serta mahasiswa Syiah lainnya yang dianggap “radikal” oleh pemerintah Baath terpaksa meninggalkan Irak dan kembali ke Lebanon.
Nasrallah kemudian belajar dan mengajar di sekolah pemimpin Amal Sheikh Abbas al-Musawi.

Kebangkitan Hizbullah
Pada tahun 1982, setelah invasi Israel, Nasrallah mengikuti Musawi keluar dari Amal dan masuk ke dalam organisasi payung bernama Hizbullah.
Hizbullah didukung oleh Iran.
Pada tahun 1992, militer Israel membunuh al-Musawi bersama istri dan ketiga anaknya.
Nasrallah, atas permintaan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran, mengambil alih kepemimpinan gerakan tersebut.
Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah menjadi lawan serius pasukan Israel di Lebanon selatan.
Kedudukannya di negara tersebut diperkuat setelah putranya dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 1996.

Penarikan Tentara Israel
Serangan Hizbullah terhadap angkatan bersenjata Israel merupakan faktor penting dalam keputusan Israel untuk menarik diri dari Lebanon selatan pada tahun 2000.
Pencapaian ini sangat mendongkrak posisi politik nasional partai tersebut.
Setelah penarikan Israel, Nasrallah memimpin pertukaran tahanan yang kompleks dengan Israel, yang mengakibatkan ratusan anggota Palestina dan Hizbullah dibebaskan dan sejumlah pejuang dikembalikan ke Lebanon.
Posisi Hizbullah, bersama dengan Suriah dan pemerintah Lebanon, adalah bahwa penarikan Israel dari Lebanon belumlah tuntas, karena Lebanon mengklaim kedaulatan atas wilayah Peternakan Shebaa.
PBB mengatakan daerah perbatasan adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel kecuali Beirut dan Damaskus mengubah perbatasan mereka.

Perlawanan yang Berkelanjutan
Nasrallah terus menyerukan “perlawanan berkelanjutan” terhadap pendudukan Israel di Lebanon.
Ia juga merupakan penentang keras negara Israel.
“Saya tidak percaya negara Israel sebagai negara hukum karena negara ini didirikan atas dasar pendudukan,” katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 2000.
Nasrallah, yang tinggal di Beirut selatan, sudah menikah dan memiliki tiga anak.
Pemimpin Hizbullah itu dikatakan senang membaca memoar para tokoh politik. Dia telah membaca otobiografi Ariel Sharon dan A Place Under the Sun karya Binyamin Netanyahu.

Israel Mulai Umumkan Serangan ke Lebanon
Militer Israel mengumumkan secara resmi akan menyerang Lebanon mulai hari ini, Rabu (19/6/2024).
Israel beralasan tindakan itu diambil setelah kemarin, Selasa (18/6/2024), Hizbullah Lebanon menerbitkan video pengintaian udara menggunakan drone Hoopoe (Hudhud) yang terbang di wilayah Haifa Israel.
Para pejabat senior militer Israel melakukan penilaian bersama terhadap situasi di Komando Utara yang terletak di perbatasan Israel utara.
Ini adalah wilayah Palestina yang diduduki dan Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah.
"Rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan keputusan diambil untuk lebih mempercepat kesiapan pasukan di lapangan," kata Komandan Komando Utara tentara Israel Uri Gordin dikutip dari Channel12, Rabu (19/6/2024).
Kepala Komando Utara IDF Mayjen Ori Gordin dan kepala Direktorat Operasi Mayjen Oded Basiuk menyetujui rencana menyerang Lebanon itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengancam akan menghancurkan Hizbullah di Lebanon.
“Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan terkena pukulan telak," ujarnya.
Pesawat Tempur Israel Langsung Serang Lebanon
Segera setelah pengumuman itu, jet angkatan udara Israel menyerang beberapa lokasi di Lebanon selatan yang menurut militer terkait dengan kelompok bersenjata Hizbullah.
Hizbullah diserang di daerah Taybeh, Odaisseh dan Jibbain.
Sementara “bangunan militer” diserang di daerah Ayta as-Shaab, kata juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab, Avichay Adraee, dalam sebuah postingan di media sosial.
Militer Israel juga mengatakan bahwa pertahanan udaranya telah berhasil mencegat target udara yang mencurigakan di ruang maritim di kawasan Jembatan Ziv Israel utara.
Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan

Rekaman drone Hizbullah mengklaim menunjukkan pengawasan terhadap Israel
Hizbullah di Lebanon telah merilis rekaman video drone udara yang menunjukkan situs militer sensitif jauh di wilayah utara Israel, termasuk kota pelabuhan Haifa.
Bahwa pesawat tak berawak (drone) musuh dapat menembus begitu jauh ke dalam wilayah Israel dan menghindari sistem pertahanan rudal kebanggaan negara tersebut akan dianggap sebagai kegagalan besar dalam bidang keamanan oleh militer Israel.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pada Selasa malam bahwa pertahanan udara Israel menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diduga berada di atas laut di lepas pantai Gesher HaZiv di Israel utara, dekat Lebanon.
Tidak ada sirene yang berbunyi “sesuai protokol” menurut tentara.
IDF juga mengatakan jet tempur menyerang beberapa sasaran Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk infrastruktur di Taybeh, Odaisseh, dan Jebbayn, dan sebuah bangunan di Ayta ash-Shab.
Sebelumnya pada hari Selasa, Hizbullah merilis rekaman dari apa yang dikatakannya sebagai salah satu drone pengintai yang terbang di atas Israel utara, termasuk pelabuhan Haifa.
Tidak jelas kapan rekaman berdurasi sekitar 10 menit yang dirilis oleh Hizbullah itu diambil dan Pasukan Pertahanan Israel tidak segera mengomentari video tersebut.
“Kita sudah sangat dekat dengan momen ketika kita akan memutuskan untuk mengubah aturan main melawan Hizbullah dan Lebanon,” Menteri Luar Negeri Israel Katz memperingatkan Selasa dalam sebuah pernyataan dari kantornya.
“Dalam perang total, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak paling parah.”
Serangan Israel Juga Sasar Kendaraan Warga
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan yang dibutuhkan saat ini adalah menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Lebanon dan mengembalikan ketenangan dan stabilitas di perbatasan selatan.
Dalam sebuah pernyataan dari kantornya, Mikati mengatakan ancaman Israel yang berkelanjutan tidak akan mengalihkan perhatian Lebanon dari upaya mencari ketenangan.
Hochstein utusan Presiden AS Joe Biden telah bertemu dengan panglima militer Lebanon Joseph Aoun.
Saat utusan AS berkunjung, Hizbullah mengklaim beberapa serangan terhadap pasukan dan posisi Israel pada hari Selasa.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan serangan Israel di selatan negara itu, termasuk menargetkan mobil dan sepeda motor.
Sirene juga terdengar beberapa kali di berbagai lokasi di utara Israel pada Selasa sore.
Hizbullah pekan lalu mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 2.100 operasi militer terhadap Israel sejak 8 Oktober, sehari setelah serangan Hamas yang memicu perang Gaza.
Kelompok Lebanon telah lama mengatakan bahwa hanya dengan berakhirnya perang Gaza maka serangan lintas batas mereka akan terhenti, yang menurut mereka dilakukan untuk mendukung Hamas dan warga Gaza.
Kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 473 orang di Lebanon sebagian besar dari mereka adalah pejuang tetapi juga termasuk 92 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas di wilayah utara negara itu.
Baca juga: Media Israel: Kematian Jenderal IRGC Tandai Berakhirnya Era Komandan Iran, Tersisa Sekjen Hizbullah
(oln/rntv/aja/toi/chnnl12/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.