Konflik Palestina Vs Israel
Komentari Ledakan Drone di Tel Aviv, Pemimpin Oposisi Israel Nilai Netanyahu Tak Mampu Beri Keamanan
Pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu dianggap tidak mampu memberikan keamanan pada warga Israel.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
Hal ini terjadi saat mediator internasional terus berharap akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata, yang mendorong Israel dan Hamas menuju kesepakatan bertahap yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan sekitar 120 sandera yang ditawan oleh kelompok militan tersebut di Gaza.
Prospek kesepakatan dapat membaik karena para pemimpin Israel mengisyaratkan operasi mereka yang sedang berlangsung di Rafah hampir selesai.
Di sisi lain, Israel memiliki sistem pertahanan udara berlapis-lapis, yang mampu mencegat berbagai ancaman mulai dari rudal balistik jarak jauh hingga pesawat nirawak dan rudal jarak pendek.
Sistem ini telah mencegat ribuan proyektil selama perang.
Namun, para pejabat memperingatkan bahwa sistem ini tidak 100 persen efektif, dan sistem tersebut tampaknya kesulitan menghadapi pesawat nirawak serang yang kecil dan sulit dideteksi.
Baca juga: Ledakan Besar Guncang Tel Aviv Israel, 1 Orang Tewas dan 10 Lainnya Luka, Patroli Udara Ditingkatkan
Seperti Hamas, Hizbullah dan Houthi didukung oleh musuh bebuyutan Israel, Iran.
Israel sebagian besar juga menghindari konfrontasi langsung dengan Iran selama perang.
Iran meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel dalam satu insiden pada bulan April sebagai tanggapan atas dugaan pembunuhan Israel terhadap dua jenderal Iran di Suriah pada saat itu.

Update Perang Israel-Hamas
Tentara Israel mengebom tempat penampungan sekolah kesembilannya di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, kali ini di Kota Gaza.
Serangan itu menewaskan sedikitnya dua warga Palestina yang berlindung di sana bersama pengungsi internal lainnya.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa lima orang tewas ketika tentara Israel menembaki sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza bagian tengah.
Serangan itu diikuti oleh penembakan yang menewaskan sedikitnya lima orang di kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya.
Serangan Israel menewaskan komandan Hizbullah kedua dalam 24 jam, menurut pernyataan dari kelompok Lebanon dan tentara Israel.
Israel juga membunuh seorang komandan senior kelompok bersenjata sekutu Hamas di Lebanon pada hari terakhir.
Israel telah mengurangi 94 persen jumlah air yang tersedia di Gaza, “menciptakan bencana kesehatan yang mematikan”, menurut laporan Oxfam.
Baca juga: Israel Disebut Gunakan Air sebagai Senjata Perang Gaza, Rendahkan Martabat Manusia, Ancam Kehidupan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.